Dokter Tirta Sebut Tulisan 'Asal Patuhi Protokol' Seolah Jadi Kartu Sakti

Rabu, 18 November 2020 | 15:27 WIB
Dokter Tirta Sebut Tulisan 'Asal Patuhi Protokol' Seolah Jadi Kartu Sakti
Dokter Tirta Mandira Hudhi. (Akun Youtube BNPB)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - dr. Tirta Mandira Hudhi, menyoroti adanya ketidaktegasan pemerintah dalam menyikapi persoalan Covid-19 yang telah berlarut-larut sampai hari ini.

Tirta membandingkan kasus kerumunan massa Imam Besar FPI Habib Rizieq dan kampanye anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wali kota Solo, Jawa Tengah.

Ia merasa aneh karena kasus kerumunan Habib Rizieq belakangan viral dan ramai diperbincangkan, sementara Gibran bernasib sebaliknya.

Padahal dari catatan dr. Tirta, Gibran juga terpantau melakukan aktivitas yang menimbulkan kerumunan saat berkampanye belum lama ini.

Anehnya lagi, kata dia, kerumunan di kediaman Habib Rizieq berbuntut dicopotnya sejumlah pejabat kepolisian dari jabatannya.

dr. Tirta soal protokol kesehatan. (YouTube/Indonesia Lawyers Club)
dr. Tirta soal protokol kesehatan. (YouTube/Indonesia Lawyers Club)

Termasuk Gubernur DKI Anies Baswedan diperiksa dan dimintai klarifikasinya oleh polisi.

Menurutnya, penegakkan protokol kesehatan hanya dianggap sekadar gimmick belaka karena penerapan di lapangan seolah jauh dari asa.

“Asal tertulis patuhi protokol, seperti kartu sakti. Sedangkan pelaksanaan di lapangan, kalau salah tinggal bilang minta maaf, karena semua tidak terkontrol. Kalau tidak terkontrol ngapain ditulis protokol?” kata dr. Tirta dalam acara Indonesia Lawyers Club, dikutip Rabu (18/11/2020).

Sebagaimana diketahui, imbuh dr.Tirta, kebijakan Satgas Covid-19 di Tanah Air memang berubah-ubah.

Baca Juga: Dinilai Ikut Berkaitan dengan Hajatan Rizieq, DPR: Coba Menag Gak Utus KUA

Mereka berdalih, hal ini karena kebijakan WHO-nya yang juga berubah-ubah alias dinamis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI