Suara.com - Peringatan Maulid Nabi yang dihadiri Imam Besar FPI Rizieq Shihab kerap dipenuhi oleh banyak orang. Hal ini menimbulkan polemik karena dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menganggap tolak ukur keberhasilan acara maulid nabi bukan dari jumlah pesertanya. Berapa pun jumlah jamaah yang hadir, tidak mengurangi unsur penting acara itu.
"Keberhasilan melaksanakan maulid enggak diukur dari banyaknya peserta yang hadir tapi diukur sejauh mana peserta bisa meneladani Rasulullah," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/11/2020).
Menurut Riza, maulid nabi pun bahkan bisa disesuaikan di situasi pandemi Covid-19 saat ini. Di antaranya seperti menggelar acaranya secara virtual atau daring dan tak harus tatap muka karena ada potensi penularan virus corona.
Baca Juga: Mengerikan! Habib Rizieq Ancam Penggal Kepala Penghina Islam dan Ulama
"Maulid enggak harus dilakukan sebanyak-banyaknya, bisa dilakukan virtual enggak mengurang arti dan makna," jelasnya.
Riza menyebut maulid nabi adalah momen yang seharusnya memberikan pelajaran mengenai kehidupan Rasulullah. Mulai dari kebersihan, pola hidup sehat, menjauhi hal yang buruk, dan sebagainya yang juga bisa diterapkan di situasi pandemi sekarang ini.
"Jadi Rasulullah itu harus di teladani di masa pandemi ini kita meneladani Rasulullah dengan hidup bersih dan hidup sehat dan hati juga harus bersih tidak boleh berprasangka," kata Riza.
Riza pernah menghadiri maulid nabi di Tebet, Jakarta Selatan yang dihadiri Rizieq dan membuat kerumunan. Namun yang paling disorot adalah pada 14 November lalu di Petemburan, Jakarta Pusat karena massanya jauh lebih besar.
Ia lantas menganggap dua acara itu menjadi pelajaran bagi pihaknya. Terlebih lagi gelaran itu berbuntut panjang hingga pencopotan dua Kapolda serta pemanggilan Gubernur Anies Baswedan.
Baca Juga: Magnet Politik Habib Rizieq Tak Bisa Disepelekan, Massanya Tambah Banyak
"Mudah-mudahan peristiwa kemarin memberi pelajaran bagi kita semua bahwa kegiatan-kegiatan (seperti) maulid enggak harus dilakukan sebanyak-banyaknya," pungkasnya.