Tak Sebut Merek, Jokowi Pastikan Beli Vaksin yang Masuk Daftar WHO

Rabu, 18 November 2020 | 11:04 WIB
Tak Sebut Merek, Jokowi Pastikan Beli Vaksin yang Masuk Daftar WHO
Presiden Joko Widodo [Biro Pers Istana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jokowi menyatakan siap untuk menjadi deretan orang pertama yang menerima vaksin.

"Kalau ada yang bertanya Presiden nanti di depan atau di belakang? kalau oleh tim diminta saya yang paling depan, saya siap," kata Jokowi.

Namun Presiden Jokowi menegaskan penerima vaksin diutamakan para tenaga kesehatan.

"Siapa yang akan divaksin terlebih dahulu? Yang akan divaksin pertama adalah nanti tenaga kesehatan baik itu dokter, para dokter para perawat dan juga tenaga medis, paramedis yang ada. itu yang diberikan prioritas," kata Presiden.

Setelah tenaga kesehatan, nantinya akan ada aparat sipil negara.

"Plus TNI dan Polri kemudian nanti baru ASN untuk pelayanan-pelayanan publik yang ada di depan, guru dan kemudian tentu saja kita semuanya," kata Jokowi.

Pemerintah Indonesia telah menandatangani kesepakatan untuk pengadaan 143 juta dosis konsentrat vaksin dengan perusahaan farmasi asal China yaitu Sinovac, Sinopharm dan CanSino masing-masing 65 juta dan 15 juta hingga 20 juta konsentrat vaksin. Vaksin itu rencananya akan diproduksi oleh BUMN Bio Farma.

Uji klinis tahap ketiga vaksin Covid-19 Sinovac sedang dilakukan oleh tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran sejak Agustus 2020 dan sudah ada 1.620 orang relawan yang mendapatkan suntikan pertama dan belum ditemukan efek samping.

Selain dengan China, Indonesia menjalin kerja sama vaksin dengan perusahaan teknologi G-24 asal Uni Emirat Arab pertengahan Agustus dengan memasok 10 juta dosis vaksin melalui kerja sama dengan Kimia Farma.

Baca Juga: Kelebihan Vaksin Moderna Dibanding BioNtech

Kemudian masih ada 100 juta dosis vaksin Covid-19 yang diproduksi AstraZeneca diharapkan dapat dilakukan pengiriman pertama pada kuartal kedua 2021.

REKOMENDASI

TERKINI