Suara.com - Ketua Tim Tracing Satuan Tugas Covid-19 Jawa Timur Dr. dr. Kohar Hari Santoso mengatakan sosialisasi mengenai vaksinasi dan efek sampingnya jelang kedatangan vaksin Covid-19 di Indonesia harus diperkuat.
Kohar menyebut hal itu penting dilakukan oleh secara berkesinambungan misalnya melalui media agar masyarakat teredukasi akan pentingnya vaksinasi karena tidak semua kalangan mampu menerima vaksin dengan sukarela sebagai hal yang positif dan melindungi.
"Tidak semua orang mau anaknya diimunisasi, karena adanya ketidak tahuan soal Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), tapi kita sudah siapkan tim untuk mengawasi efek sampingnya itu,” kata Kohar dalam diskusi virtual Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (17/11/2020).
Dia menegaskan bahwa para petugas kesehatan tidak mungkin menyuntikkan vaksin sembarangan ke masyarakat, ketika ada efek samping akibat vaksin pun petugas siap mengantisipasinya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Provinsi Bali Bertambah 89 Orang
“Kita sudah siapkan tim, ahli-ahlinya, para dokter untuk antisipasi kalau ada KIPI. Itu kita sudah siapkan. KIPI sendiri bukanlah hal yang menakutkan, karena biasanya bersifat ringan. Namun, pencegahan untuk mengurangi risiko kejadian ikutan ini tetap harus dilakukan”, jelasnya.
Menurutnya, belajar dari vaksinasi MR yang mencegah virus campak (measles) dan rubella (campak jerman) pada 2017 lalu, strategi komunikasi secara kultural lebih efektif tersampaikan langsung dengan baik kepada masyarakat.
Direktur RSUD Saiful Anwar Malang ini mencontohkan, di Jawa Timur ada tiga kelompok besar masyarakat, di daerah barat disebut Mataraman, di mana biasanya sosok panutannya adalah para pemimpin kawasan seperti lurah.
Kemudian ada kultur budaya arek di sekitar Surabaya yang biasanya mendengarkan pakar dan para ahli, lalu ada daerah tapal kuda yang dominan berbudaya masyarakat Madura, mereka biasanya mendengarkan tokoh-tokoh agama.
"Memberikan sosialisasi manfaat dari imunisasi itu yang tidak sederhana, seringkali corongnya bukan dari para petinggi, tokoh agama, media dan sebagainya, pendekatan kultural ini yang nantinya bakal didukung oleh media”, pungkas Kohar.
Baca Juga: Kenali Tiga Manfaat Menggunakan Air Purifier di Dalam Ruangan
Vaksin MR sendiri merupakan vaksin untuk infeksi virus Campak (Measles) dan Campak Jerman (Rubella). Campak tersebut bisa mengakibatkan meningitis dan fatal kepada anak-anak.
Sedangkan Rubella mampu mengakibatkan kelainan bawaan terhadap bayi. Apabila Rubella menginfeksi ibu hamil, anak yang lahir bisa terkena cacat.