Suara.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un difoto untuk pertama kalinya dalam hampir sebulan, ketika dia memerintahkan pengetatan sistem darurat anti-virus corona.
Dalam penampilan publik pertamanya dalam 25 hari, Kim Jong-un menekankan perlunya tetap waspada dan mengintensifkan kerja anti-epidemi, KCNA melaporkan dilansir laman Mirror, Rabu (18/11/2020).
Itu terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik yang disebabkan pandemi global, yang telah meningkatkan tekanan lebih lanjut pada Korea Utara yang terkena sanksi nuklir.
Korea Utara tidak mencatat kasus virus korona, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meskipun tetangganya China dan Korea Selatan terkena dampak parah dan jutaan di seluruh dunia meninggal karena Covid-19.
Baca Juga: Seperti Amerika dan Rusia, Korea Utara Mulai Latih Lumba-lumba Ikut Perang
Korea Utara berada dalam siaga tinggi sejak Januari, dengan kontrol perbatasan yang ketat dan pergerakan dibatasi.
Kim berbicara pada Senin (16/11/2020), selama pertemuan Partai Pekerja yang berkuasa tentang perlunya menjaga kehati-hatian seperti itu.
Dia berbicara setelah warga Korea Utara diperingatkan untuk tetap di dalam rumah pada akhir Oktober, di tengah klaim debu kuning yang bertiup dari China dapat membawa virus ke negara bagian itu.
Jalan-jalan di ibu kotanya, Pyongyang, dilaporkan sebagian besar kosong setelah buletin cuaca khusus mengklaim debu kuning misterius menyebar dari China yang membawa virus.
WHO mengklaim dalam beberapa keadaan penularan melalui udara dapat terjadi, namun tidak ada bukti korelasi antara awan debu musiman dan Covid-19.
Baca Juga: Hacker Dua Negara Ini Disebut Microsoft Menargetkan Data Vaksin Covid-19
"Korea Utara telah menguji lebih dari 12.000 orang dan melaporkan tidak ada kasus virus corona yang dikonfirmasi, pada awal November," kata WHO.
Sebanyak 6.173 orang, delapan di antaranya WNA, terdeteksi sebagai kasus suspect dan 174 orang dikarantina di minggu terakhir Oktober, kata WHO.