Suara.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengapresiasi peran pemerintah daerah (Pemda) yang telah berhasil menurunkan kasus kematian akibat Covid-19. Kasus kematian mengalami penurunan sebesar 8,9 persen pada pekan ini.
"Meskipun angka kasus positif mengalami peningkatan drastis pada pekan ini, namun kami apresiasi bahwa kita berhasil mengalami penurunan 8,9 persen pada penambahan kasus meninggal di pekan ini," ujar Adisasmito dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta (17/11/2020)
Wiku menuturkan, dari banyaknya kasus positif baru pada pekan ini, penanganan yang cepat dan tepat serta dilakukan sedini mungkin telah dilakukan dan diupayakan oleh Fasilitas Kesehatan terkait di wilayahnya masing-masing.
"Kami berterima kasih pada provinsi yang telah berupaya untuk menekan angka kematian sehingga dapat berkontribusi terhadap penurunan angka kematian mingguan," tutur dia.
Baca Juga: Sederet Pejabat dan Aparat yang Kena Imbas dari Acara Habib Rizieq
Tak hanya itu, Wiku menyebut dari lima besar provinsi dengan kenaikan kasus meninggal tertinggi di pekan lalu, seluruhnya telah berhasil keluar dari lima besar, kecuali Provinsi Jawa Tengah yang masih menjadi peringkat 1 kenaikan kematian tertinggi di pekan ini, dengan kenaikan kematian 38 kasus.
Kemudian Kalimantan Timur naik menjadi 13 kasus, Jambi naik 6 kasus, Kepulauan Riau naik 4 kasus dan Kepulauan Bangka Belitung naik menjadi 3 kasus.
Sementara persentase kasus meninggal tertinggi yakni Provinsi Jawa Timur yaitu 7,15 persen, Sumatera Selatan 5,37 persen, Nusa Tenggara Barat 5,2 persen, Bengkulu 4,49 persen dan Jawa Tengah 4,36 persen.
"Persentase ini cenderung terus menurun dari pekan pekan sebelumnya. Ini adalah perkembangan yang kita harapkan ke arah yang lebih baik," tutur Wiku.
Ia pun berpesan agar seluruh provinsi terus meningkatkan kualitas penanganan Covid-19.
Baca Juga: Tegakkan Protokol Kesehatan, Kemenparekraf Beri Pelatihan Khusus
"Saya berpesan kepada seluruh provinsi terutama provinsi-provinsi dengan kenaikan kasus positif tertinggi pada pekan ini untuk betul-betul dapat tingkatkan kualitas penanganan covid 19," kata dia.
Wiku menuturkan, dengan tingginya penambahan angka kasus positif pada pekan ini, maka pemerintah setempat memiliki peluang untuk memperbaiki angka kematian dengan cara memastikan seluruh kasus positif baru ditangani dengan baik dan menjadi sembuh seluruhnya.
Utamanya kata Wiku pada pasien dengan gejala sedang dan berat serta pasien dengan komorbid.
"Jadikan momen ini sebagai kesempatan untuk mendongkrak angka kesembuhan dan menekan angka kematian," kata Wiku.
Selanjutnya Wiku memaparkan bahwa sudah 3 minggu berturut-turut kasus sembuh di Indonesia mengalami perlambatan.
Ia berharap seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah bahu membahu untuk meningkatkan angka kesembuhan di wilayahnya masing-masing.
Namun ia menyanyangkan angka kesembuhan pada pekan ini masih menurun. Sehingga pekan ini kata Wiku, menjadi pekan ke-empat penurunan kesembuhan secara berturut-turut.
"Jumlah kesembuhan di pekan ini mengalami perlambatan sebesar 9,3 persen hampir 10 persen, bahkan lebih besar dari pekan sebelumnya. Ini adalah kondisi yang memprihatinkan seharusnya jumlah kesembuhan harus terus kita jaga agar terus bertambah," tuturnya
Adapun perlambatan tersebut kata Wiku dikontribusikan oleh lima provinsi di Indonesia yang mengalami perlambatan kasus kesembuhan.
Paling tinggi yaitu Sumatera Barat turun sebesar 1.377, Aceh turun sebesar 810, Riau turun sebesar 660, Banten turun sebesar 521, dan Jawa Tengah turun sebesar 342.
Sementara itu persentase kesembuhan terendah di tingkat nasional adalah Papua 51,56 persen, Lampung 51,97 persen, Jambi 68,23 persen, Sulawesi Tengah 78 persen dan Sulawesi Barat 72,62 persen.
"Sekali lagi Saya berpesan kepada seluruh provinsi terutama provinsi-provinsi dengan kenaikan kasus betul dapat tingkatkan kualitas penanganan covid 19 jadikan momen ini sebagai kesempatan untuk mendongkrak angka kesembuhan dan menekan angka kematian," katanya.