Tuntut Putus Hubungan dengan Prancis, 200 Demonstran di Pakistan Dicokok

Selasa, 17 November 2020 | 19:19 WIB
Tuntut Putus Hubungan dengan Prancis, 200 Demonstran di Pakistan Dicokok
Aksi protes di Pakistan menuntut pemutusan hubungan diplomatik dengan Prancis.[Anadolu Agency]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Bentrokan berselang masih berlanjut karena pasukan keamanan berusaha menahan para pengunjuk rasa yang didakwa dengan menggunakan gas air mata dan meriam air," tambahnya.

Wakil Komisaris Islamabad, Hamza Shafqat, mengatakan bahwa otoritas kota berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga jalan tetap terbuka dan mendesak orang untuk menggunakan jalur alternatif.

Serangkaian aksi protes di Pakistan selama beberapa minggu terakhir merupakan bentuk tanggapan atas dukungan para pemimpin Prancis terhadap tindakan yang dianggap penistaan oleh umat Muslim dan memicu kemarahan umat Muslim di seluruh dunia. Supermarket dan bisnis besar di Pakistan juga mengikuti seruan untuk memboikot produk Prancis.

Perdana Menteri Imran Khan sebelumnya juga mengkritik Presiden Prancis Emmanuel Macron karena mendorong Islamofobia.

Dalam surat terbuka bulan lalu, Khan mendesak para pemimpin negara mayoritas Muslim "untuk bertindak secara kolektif untuk melawan Islamofobia yang berkembang di negara-negara non-Muslim."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI