Pulau Sumatera Berpotensi Hadapi Ancaman Gempa dari Berbagai Sumber

Siswanto Suara.Com
Selasa, 17 November 2020 | 17:42 WIB
Pulau Sumatera Berpotensi Hadapi Ancaman Gempa dari Berbagai Sumber
Ilustrasi gempa bumi. (Antara/ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pulau Sumatera merupakan wilayah yang rawan gempa bumi dan berpotensi menghadapi ancaman gempa dari banyak sumber.

"Ancaman bagi Pulau Sumatera bukan hanya aktivitas gempa yang bersumber dari tumbukan lempeng di Zona Megathrust, Sesar Mentawai, dan Sesar Besar Sumatera di daratan, akan tetapi gempa kuat juga dapat bersumber di Investigator Fracture Zone dekat subduksi lempeng di sebelah barat Sumatera," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Selasa (17/11/2020).

Dia menjelaskan hal tersebut dilihat dari aktivitas sumber gempa yang terjadi pada pagi tadi pukul 08.44 WIB yang mengguncang Tuapejat, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat, dengan magnitudo 6,3.

Gempa tersebut termasuk gempa kuat memiliki magnitudo update 6,0 yang berpusat di laut dengan koordinat 2,90 LS dan 99,07 BT, pada jarak 112 kilometer arah barat daya Kota Tuapejat.

Baca Juga: Gempa 6,0 SR di Tuapejat Akibat Aktivitas Penyesaran: Jenis Gempa Dangkal

Gempa yang terjadi Selasa pagi merupakan jenis gempa dangkal. Analisis update menunjukkan bahwa gempa ini hiposenternya berada di kedalaman 31 kilometer yang artinya pusat gempa ini berada di dalam Lempeng Indo-Australia dan bukan di Lempeng Eurasia.

Guncangan gempa dirasakan dalam wilayah luas, seperti Padang, Painan, Sipora, Solok, Mentawai, Sipora, Padang Panjang, Bukittinggi, Pariaman, Kepahiang, Pasaman, Kerinci, Payakumbuh, dan Solok Selatan.

Gempa tersebut bukan merupakan gempa yang disebabkan oleh aktivitas tumbukan lempeng di zona megathrust. Gempa akibat tumbukan lempeng lazimnya memiliki sumber gempa sesar naik (thrust fault).

Namun, gempa dipicu oleh sesar transform memiliki mekanisme sumber berupa sesar geser (transform fault) yang tampaknya berkaitan dengan sumber gempa sesar geser pada Lempeng Indo-Australia di Samudra Hindia, yang dikenal dengan nama Investigator Fracture Zone.

"Gempa ini tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya masih di bawah 7,0 disamping juga karena mekanisme sumbernya yang berupa sesar geser," katanya.

Baca Juga: Gempa Pandeglang 5 SR Semalam, Tak Ada Bangunan yang Rusak

Struktur IFZ memanjang di Samudra Hindia relatif berarah utara-selatan dan di bagian ujung utara IFZ berdekatan dengan Zona Subduksi Sumatera.

Daryono mengatakan gempa semacam ini pernah terjadi di Samudra Hindia sebelah barat Aceh pada 12 April 2012 berkekuatan 8,6 dan 8,1, kedua gempa tersebut merupakan contoh lain dari gempa yang berkaitan dengan sumber gempa Investigator Fracture Zone.

REKOMENDASI

TERKINI