Suara.com - Setelah badai Eta dua minggu lalu, pantai Karibia Nikaragua kembali dihantam badai dahsyat Iota pada Senin (16/22) malam waktu setempat, yang menyebabkan kerusakan parah.
Menyadur The Associated Press, Pusat Badai Nasional AS badai Iota sempat masuk ke Kategori 5 yang berarti sangat berbahaya, namun akhirnya sedikit melemah ke Kategori 4, dengan kecepatan angin maksimum 250 kpj.
Pusatnya berada sekitar 45 kilometer atau sekitar 30 mil di selatan kota Puerto Cabezas di Nikaragua, juga dikenal sebagai Bilwi.
Badai Iota telah menghantam pantai Karibia di Nikaragua dan Honduras dengan hujan lebat dan angin kencang hingga memporak-porandakan bangunan.
Badai Iota datang hanya 15 mil (25 kilometer) selatan tempat Badai Eta menghantam pada 3 November, juga sebagai badai yang masuk ke Kategori 4.
Hujan deras akibat badai Eta memenuhi tanah di wilayah tersebut, membuatnya rentan terhadap tanah longsor dan banjir, dan gelombang badai bisa mencapai 4,5 hingga 6 meter di atas pasang normal.
Di Bilwi, Adán Artola Schultz, seorang pemilik bisnis, bersiap di ambang pintu rumahnya saat hembusan angin yang kuat dan air hujan yang deras mengalir deras di jalan. Dia menyaksikan angin merobek struktur atap rumah besar berlantai dua dan menerbangkannya seperti kertas.
"Ini seperti peluru," katanya tentang suara struktur logam yang terbentur dan tertekuk oleh angin. "Ini adalah kerusakan ganda," katanya, mengacu pada kerusakan yang ditimbulkan oleh badai Eta 12 hari sebelumnya.
Yasmina Wriedt, salah satu warga yang berada do lingkungan tepi laut El Muelle di Bilwi juga ikut menyaksikan keganasan badai Iota.
Baca Juga: Angin Topan Goni, Ayah: Anak Saya Usia Lima Tahun Hanyut Tersapu Lahar
"Situasinya sama sekali tidak terlihat bagus," kata Wriedt. "Kami bangun tanpa listrik, dengan hujan dan ombak semakin tinggi."