Suara.com - Untuk meminimalisir potensi kerumunan, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo setuju dengan usulan penundaan libur panjang akhir tahun, yang dilontarkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Ganjar juga mengatakan setuju jika libur panjang Natal dan Tahun Baru 24-31 Desember ditunda.
"Kita udah siapkan (antisipasinya). Kan masih ada (potensi kerumunan) dalam Maulid Nabi, akan ada Natal, mungkin perayaan di luar itu adalah tahun baru," katanya, usai rapat penanganan Covid-19 di kantornya, Jateng, Senin (16/11/2020).
Ganjar mengatakan, terkait antisipasi kerumunan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Polda Jateng, dalam hal ini terkait izin yang dikeluarkan. Menurutnya, Polda Jateng memastikan tidak akan mengizinkan acara, jika tidak ada pembatasan.
"Kalau dari kepolisian, kalau tidak dibatasi tidak akan diizinkan. Jadi clear, termasuk yang kemarin tanya saya di Pekalongan," tegas Ganjar.
Baca Juga: Jika Kasus Covid-19 Naik, Bukan Tak Mungkin Libur Panjang Akhir Tahun Batal
Selain itu, Ganjar mengaku setuju saat ditanya soal usulan IDI yang meminta agar libur panjang Natal dan Tahun Baru 24-31 Desember ditunda.
Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng Faqih, menyarankan penundaan libur panjang Natal dan Tahun Baru pada 24 Desember-31 Desember, karena berpotensi mengulang rekor Covid-19 seperti usai libur panjang akhir Oktober lalu.
Selain memicu mobilitas warga yang tinggi, ia menyebut, liburan bisa membuat masyarakat abai pada protokol kesehatan memakai masker-menjaga jarak-mencuci tangan (3M).