Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Mayjen TNI (purn), TB Hasanuddin menyoroti soal langkah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Satgas Penanganan Covid-19 yang membagi-bagikan sebanyak 20 ribu masker gratis khusus Habib Rizieq Shihab saat menggelar pesta pernikahan putrinya sekaligus maulid nabi, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pembagian ribuan masker tersebut tidak bisa secara asal, mengingat pengadaaan alat medis itu berasal dari uang rakyat, sehingga perlu pertanggungjawaban.
"Terlepas dari siapapun itu, harus hati-hati. Karena menggunakan uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan peruntukannya. Jadi tidak bisa pembagiannya itu asal-asalan," kata Hasanuddin kepada wartawan, Selasa (17/11/2020).
Hasanuddin berpandangan, pemberian bantuan 20 ribu masker untuk pesta pernikahan sama aja seperti melegalisir atau mengizinkan acara yang jelas mengundang kerumunan dan melanggar protokol kesehatan. Padahal, lanjut Hasanuddin, menurut protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, kerumunan yang diperbolehkan maksimal hanya 30 orang.
"Ya kasih saja 30 lembar, itupun kalau mereka tidak punya. Di daerah juga ada yang menggelar pernikahan tidak ada yang mendapat bantuan masker apalagi diantarkan langsung," ujarnya.
Sebelumnya, anggota Komisi IX DPR Fraksi PDI Perjuangan Rahmat Handoyo beranggapan pembagian masker tidak sepenuhnya salah Satgas Penanganan Covid-19 yang diketuai Doni Monardo. Ia memandang pembagian masker didasari atas rasa kemanusiaan.
Terlebih, menurut Handoyo, pembagian masker dari Satgas Penanganan Covid-19 juga merupakan akibat dari Pemerintag Provinsu DKI Jakarta yang tidak melakukan tindakan pencegahan apapun perihal acara Rizieq yang menciptakan kerumunan.
"Barangkali ini keterpanggilan hati masalah kemanusiaan karena di saat pemerintah daerah diam, di saat gubernur mendiamkan kerumunan, tidak melarang, tidak mengehentikan, tidak membubarkan sehingga ada keterpanggilan dari rasa kemanusaian untuk proses penyelamatan jiwa-jiwa yang berkerumun di sana," tutur Handoyo saat dihubungi, Selasa (17/11/2020).
Kendati begitu, Handoyo juga menyoroti mengapa kemudian Satgas Penanganan Covid-19 tetap membagiakan ribuan masker di acara yang mengundang kerumunan sekaligus melanggar protokol kesehatan.
Baca Juga: Mahfud MD Sibuk Giring Isu Overstay, Tapi Kelabakan Setelah Rizieq Pulang
"Acara ini kan sudah tidak diperbolehkan dalam masa pandemi PSBB, nekat mengadakan acara kok masih tetap dikasih masker? Itu yang menjadi pertanyaan yang disampaikan oleh para tokoh dan banyak pengamat mengatakan jadi lucu," kata Handoyo.