Suara.com - Kerumunan massa yang terjadi beberapa tempat belakangan ini, membuat Presiden Joko Widodo atau Jokowi meradang. Pada Senin (16/11/2020), Jokowi pun menyampaikan sejumlah pernyataan menohok yang meminta larangan kerumunan massa dipatuhi. Berikut pernyataan Jokowi minta larangan kerumunan dipatuhi yang disampaikan dengan keras.
Bukan tanpa alasan, pernyataan menohok Jokowi yang minta larangan kerumunan dipatuhi karena Indonesia masih dalam masa pandemi Covid-19. Kebijakan jaga jarak atau social distancing perlu diterapkan dengan sungguh-sungguh. Kebijakan itu juga melarang kerumunan massa dalam jumlah banyak guna menekan laju penyebaran virus corona.
Dalam pernyataan menohok atas larangan kerumunan massa ini, Jokowi sempat menyinggung kepala daerah yang terkesan membiarkan kerumunan massa. Berikut rangkuman pernyataan menohok Jokowi atas larangan kerumunan massa.
1. Jangan Sia-siakan Pengorbanan Tenaga Medis
Baca Juga: Sesalkan Kerumunan di Acara Rizieq, Luhut: Ada Pejabat Malah Nyamperin
Pernyataan Jokowi yang paling keras ialah tentang pengorbanan tenaga medis. Jokowi berkata, "Kita harus menghargai pengorbanan dokter, perawat, tenaga medis, paramedis yang telah berbulan-bulan bekerja keras menyelamatkan pasien dan tidak bertemu keluarga".
2. Kepala Daerah Jangan Ikut Berkerumun, Berikan Contoh!
Berkaitan dengan Kepala Daerah yang terlihat ikut dalam kerumunan, Jokowi pun menyindir mereka.
"Saya juga minta Kepada Menteri Dalam Negeri untuk mengingatkan, kalau perlu menegur, kepala daerah baik gubernur, bupati, maupun wali kota untuk bisa memberikan contoh-contoh yang baik kepada masyarakat, jangan malah ikut berkerumun," ujar Jokowi.
3. Kita Harus Menghargai Pengorbanan Semua Pihak
Baca Juga: Jokowi Didoakan Berumur Pendek, Ngabalin: Ada Masalah Apa? Dendam?
Kembali pada pengorbanan pihak-pihak yang sudah bekerja keras untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, Jokowi berucap:
"Angka-angka penanganan Covid-19 yang sudah bagus ini jangan sampai rusak karena tidak berani mengambil tindakan hukum yang tegas di lapangan. Jangan sampai apa yang telah dikerjakan oleh para dokter, perawat, tenaga medis, para medis menjadi sia-sia."
4. Tegakkan Perda Secara Tegas, Konsisten, Tidak Pandang Bulu!
Jokowi juga menegaskan bahwa semua orang harus ingat kepada Perda. Jokowi secara tegas berucap, "Daerah yang memiliki perda penegakan disiplin protokol kesehatan agar menjalannya secara tegas, konsisten, tidak pandang bulu. Tugas pemerintah adalah mengambil tindakan hukum dan ketegasan aparat mendisiplinkan masyarakat adalah keharusan."
5. Jangan Sekedar Imbauan!
Tindakan-tindakan kurang bijaksana dari aparatur negara sepertinya membuat Jokowi naik pitam. Hal itu membuat Jokowi berkata, "Kapolri, Panglima TNI, dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 untuk menindak secara tegas jika ada yang melanggar. Jangan sekedar imbauan-imbauan, harus diikuti dengan pengawasan dan penegakan aturan secara konkret di lapangan."
Demikian 5 pernyataan menohok Jokowi atas larangan kerumunan yang diharapkan dapat diperhatikan oleh semua pihak. Mari ikut bekerja sama dengan tidak membuat kerumunan massa, agar kita bisa lekas beraktifitas secara normal dan bebas dari pandemi Covid-19.
Kontributor : Mutaya Saroh