Apa yang Dilakukan Para Astronot di Stasiun Luar Angkasa?

SiswantoBBC Suara.Com
Selasa, 17 November 2020 | 13:01 WIB
Apa yang Dilakukan Para Astronot di Stasiun Luar Angkasa?
BBC
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Empat astronot - tiga dari AS dan satu dari Jepang - telah diluncurkan dari Florida ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Apa yang akan mereka lakukan di stasiun luar angkasa?

Kru terbang ke orbit dengan roket dan kapsul yang disediakan perusahaan SpaceX.

Ini adalah yang kedua kalinya perusahaan menyediakan layanan tersebut.

Badan antariksa AS NASA mengatakan mereka tengah memasuki era baru, dengan perjalanan astronot yang rutin ke orbit rendah Bumi dilakukan oleh perusahaan komersial.

Baca Juga: NASA Tunda Peluncuran Astronot SpaceX Crew-1

Empat orang yang menuju ke ISS adalah warga Amerika Michael Hopkins, Victor Glover, Shannon Walker, dan astronot dari badan antariksa Jepang (Jaxa) yang sangat berpengalaman, Soichi Noguchi.

Dengan berpartisipasi dalam misi ini, Noguchi menjadi orang ketiga dalam sejarah yang meninggalkan Bumi dengan tiga jenis kendaraan luar angkasa, setelah sebelumnya terbang dengan Soyuz dan pesawat ulang-alik.


Roket Falcon dan kapsul Crew Dragon meninggalkan landasan Kennedy Space Center pada pukul 19:27 waktu setempat.

Perjalanan mencapai stasiun akan memakan waktu lebih dari satu hari.

Proses docking, atau penggabungan kapsul dengan stasiun luar angkasa, dijadwalkan untuk dilakukan pada 0400 GMT (pukul 11.00 WIB) pada hari Selasa.

Baca Juga: Begini Cara Astronot Lakukan Pemungutan Suara di Luar Angkasa

https://twitter.com/JoeBiden/status/1328133691529375751?s=20


Ketika tiba di stasiun, tim akan bergabung dengan kosmonot NASA Kate Rubins dan kosmonaut Sergey Ryzhikov dan Sergey Kud-Sverchkov dari badan antariksa Rusia (Roscosmos).

Dengan tujuh orang di ISS, yang berada 410 km dari permukaan bumi itu, jumlah sains yang dapat dikerjakan akan berlipatganda.

SpaceX telah menandatangani kontrak dengan NASA senilai lebih dari $3 miliar untuk mengembangkan, menguji, dan menerbangkan layanan taksi astronot.

Sebagai bagian dari kerja sama ini, perusahaan itu melaksanakan misi percobaan pada bulan Mei.

Saat itu astronot Doug Hurley dan Bob Behnken dibawa ke stasiun dan kemudian kembali dengan selamat ke Bumi.

Kerja sama itu juga menyebutkan enam misi "operasional" atau misi yang rutin. Penerbangan ini adalah yang pertama.

NASA memiliki kesepakatan serupa dengan perusahaan Boeing, meskipun layanannya satu tahun di belakang SpaceX.


NASA mengatakan model kerja sama itu menghemat miliaran dolar untuk biaya pengadaan.

Mereka bermaksud melakukan efisiensi demi mendanai ambisi perjalanan ke Bulan dan Mars.

Untuk misi itu, NASA berencana menguji roket raksasa baru untuk membawa astronot kembali ke permukaan bulan.

Mereka berharap misi itu akan tercapai pada tahun 2024 atau tak lama setelahnya.

Hopkins, Glover, Walker dan Noguchi akan berada di ISS selama enam bulan.

Tepat sebelum mereka kembali ke Bumi, mereka akan bergabung dengan kru lain yang akan diluncurkan SpaceX untuk acara penyerahan singkat.

NASA menghentikan operasi pesawat ulang-alik pada tahun 2011. Setelah itu, NASA membeli kursi untuk astronotnya di pesawat Soyuz Rusia.

Opsi pembelian ini akan dihentikan karena akan ada layanan taksi baru dari Amerika.

Namun, astronot AS akan terus pergi ke stasiun dengan Soyuz dari waktu ke waktu - hanya saja transaksi uang tak akan berlanjut.

Sebagai gantinya, kosmonaut Rusia akan bisa terbang dengan kapsul Amerika.

Kru baru setidaknya akan melakukan empat perjalanan di ruang angkasa.

Salah satunya, mereka akan memasang terminal komunikasi ColKA, sebuah kontribusi signifikan dari industri di Inggris.

Alat itu dibuat oleh MDA UK dan merupakan peralatan radio yang akan memungkinkan astronot terhubung dengan ilmuwan dan keluarga mereka di bumi dengan kecepatan broadband di rumah.

ColKa akan dipasang di bagian luar modul penelitian ISS Eropa, Columbus.

REKOMENDASI

TERKINI