Orang Tajir Asal China Beli Merpati Seharga 2,6 Juta Dolar

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 17 November 2020 | 12:51 WIB
Orang Tajir Asal China Beli Merpati Seharga 2,6 Juta Dolar
ABC Australia
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga burung merpati balap bernama New Kim nilainya sama dengan berat tubuhnya jika dihitung dengan harga emas, bahkan jauh lebih mahal lagi.

Seorang jutawan penggemar merpati balap asal China memecahkan rekor setelah membayar harga 1,6 juta euro (A$2,6 juta) untuk burung yang dibesarkan di Belgia, sekaligus membuktikan bahwa olahraga yang dulu dianggap kuno telah berharga lebih dari sekadar uang sejak beberapa tahun yang lalu.

Dalam setengah jam terakhir yang hiruk-pikuk di akhir lelang yang berlangsung selama dua minggu di pusat merpati Pipa, dekat kota Bruges, dua penawar asal China dengan nama samaran 'Super Duper' dan 'Hitman' menaikkan harga sebesar 280.000 euro (A$455.000), mengalahkan rekor merpati Belgia sebelumnya, Armando, yang dihargai 350.000 euro (A$569.000) tahun lalu.

China sering menampilkan balapan dari satu loteng, di mana merpati yang terbiasa ditempatkan di satu kandang selama berbulan-bulan kemudian dilepaskan ratusan mil jauhnya untuk kembali dengan insting orientasi yang unik dan pelatihan kecepatan khusus.

Baca Juga: Dijual Burung Merpati Berprestasi, Harganya Dijamin Bikin Menangis

Pemenangnya bisa mendapat hadiah puluhan juta euro.

Untuk berkembang biak, tidak ada tempat yang seperti Belgia.

Di sinilah, lebih dari satu generasi yang lalu, siaran berita radio akhir pekan nasional diikuti oleh pengumuman tentang apakah merpati dilepaskan di tempat-tempat yang jauh di Prancis atau bahkan Spanyol dan kondisi cuaca yang dihadapi burung-burung itu.

Setelah Perang Dunia II, federasi peternak merpati Belgia memiliki lebih dari 250.000 anggota.

Sekarang ada 18.000, kata Bodengien.

Baca Juga: Sultan! Burung Merpati Hilang, Orang Ini Buat Sayembara Berhadiah Rp10 Juta

Pembiakan merpati menuntut perhatian yang terus-menerus, setiap hari sepanjang tahun.

Tuntutan itu telah membuat banyak orang modern menjauh, sehingga peminat olahraga balap merpati juga mengalami penurunan.

"Untuk menjadi yang terbaik [di bidang ini], Anda harus menjadikannya bagian dari hidup Anda. Bagi sebagian orang, ini mungkin tampak membosankan. Hari demi hari. Musim dingin dan musim panas, selalu soal merpati," katanya.

Tapi sekali tercebur, banyak yang kemudian berkomitmen seumur hidup.

Dan berita bahwa seekor merpati dapat dijual seharga A$2,6 juta dapat mendorong penantang baru untuk memasuki arena ini.

Bodengien menyambut baik perkembangan ini, tetapi juga meminta orang untuk bersabar sambil melihat kenyataan yang ada.

"Siapa pun yang berpikir untuk terjun ke olahraga balap merpati kami semata untuk mendapatkan uang sebaiknya berpikir ulang dan pindah ke olahraga lain," katanya.

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News

Ikuti berita lainnya di ABC Indonesia.

REKOMENDASI

TERKINI