Sesalkan Kerumunan di Acara Rizieq, Luhut: Ada Pejabat Malah Nyamperin

Selasa, 17 November 2020 | 11:34 WIB
Sesalkan Kerumunan di Acara Rizieq, Luhut: Ada Pejabat Malah Nyamperin
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. [Suara.com / M Ilham Baktora]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung pejabat yang datang ke kerumunan massa di Jakarta. Diduga ia menyenggol Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Luhut mengungkapkan kekecewaannya ketika menemukan adanya kerumunan massa yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu. Menurutnya kerumunan massa itu menjadi penyebab lahirnya klaster baru penularan virus Corona (Covid-19).

"Seperti Jakarta kita sangat menyayangkan bahwa terjadi kerumunan-kerumunan yang tidak baik dan disayangkan juga pejabat ada yang hadir dalam kerumunan itu," ungkap Luhut dalam sebuah acara daring yang diselenggarakan oleh Sinergi UGM dan Dewan Pakar Kagama pada Selasa (17/11/2020).

Luhut juga menyinggung seseorang yang tidak menjalani karantina sepulangnya dari luar negeri. Meskipun tidak menyebutkan nama, namun pernyataan Luhut mengarah kepada pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang enggan menjalani karantina mandiri selama 14 hari.

Baca Juga: Singgung Acara Rizieq, Luhut: Kerumunan Tidak Baik di Jakarta

Sepulangnya dari Arab Saudi, Rizieq langsung melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh termasuk Anies. Padahal Luhut sendiri mengaku harus menjalani karantina mandiri apabila habis pulang dari luar negeri.

"Saya kembali dari Yunan tiga minggu lalu, satu minggu saya karantina sebelum saya melakukan kegiatan lain dan nanti balik dari Amerika kami ada juga prosedur harus karantina," ujarnya.

Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional itu mengingatkan kalau tidak ada siapapun yang bisa mendapatkan keringanan terkait prosedur protokol kesehatan.

"Jadi saya pikir tidak boleh ada dispensasi pada siapapun yang balik dari terutama dari negara-negara yang dianggap bermasalah," pungkasnya.

Untuk diketahui, sepulangnya dari Arab Saudi, pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan Syarifah Najwa Shihab, putrinya yang berlangsung pada Sabtu (14/11/2020) malam.

Baca Juga: Larang Kerumunan Tapi 20 Ribu Masker Dibagi ke Acara Rizieq, PDIP: Ini Lucu

Untuk perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, digelar di markas besar FPI, Petamburan, Jakarta Pusat.

Sejumlah massa mulai berdatangan ke kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, untuk menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Habib Rizieq Shihab pada Sabtu (14/11/2020) malam.

Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi sejak pukul 17.00 WIB, sejumlah massa datang merapat ke kawasan Jalan KS Tubun khususnya di Jalan Petamburan III. Massa yang datang terlihat dari berbagai kalangan dari mulai anak-anak, anak muda, hingga orang dewasa.

Umumnya mereka terlihat berpakaian muslim untuk laki-laki pakaian koko putih, sementara untuk wanita pakaian gamis.

Untuk penerapan protokol sendiri, terlihat massa mayoritas memakai masker, namun sebagian dari mereka terlihat tidak memakai masker dengan benar seperti menurunkannya ke bawah dagu.

Adapun di lokasi terlihat beberapa poster peringatan untuk tetap menjaga protokol kesehatan seperti imbauan untuk wajib menggunakan masker.

Lurah Petamburan Setiyanto mengatakan dalam izin yang diterimanya, estimasi orang yang hadir mencapai di pernikahan putri Habib Rizieq mencapai 10.000 orang. Sebab, tidak hanya acara pernikahan, Habib Rizieq juga menggelar acara Maulid Nabi sejak waktu Subuh.

"Diperkiraan surat izinya begitu 10 ribu (peserta)," ujar Setiyanto saat dikonfirmasi, Jumat.

Selain itu, polisi menyebut, banyak warga yang mengabaikan protokol kesehatan saat mengikuti kegiatan Habib Rizieq di Megamendung, Bogor pada Sabtu (14/11/2020).

Beberapa protokol kesehatan yang dilanggar antara lain, tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak.

"Tidak ada jaga jarak, terjadi kerumunan dan banyak tidak pakai masker. Banyak pelanggaran," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi, saat ditemui di Markas Komando Brimob Polda Jabar, Cikeruh, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Sabtu (14/11/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI