Suara.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyayangkan adanya kerumunan yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu. Padahal menurutnya kerumunan tersebut berpotensi menjadikan klaster baru penularan virus Corona (Covid-19).
Luhut mengatakan kalau pemerintah enggan membuat kerumunan di tengah masyarakat demi menekan angka penyebaran kasus Covid-19 yang belum juga melandai. Terlebih, kerumunan massa juga malah membantu penularan virus lebih cepat.
"Nah, ini juga penting kita tidak ingin kerumunan, karena ternyata kerumunan-kerumunan itu adalah penyebab klaster-klaster baru," kata Luhut dalam sebuah acara daring yang diselenggarakan oleh Sinergi UGM dan Dewan Pakar Kagama pada Selasa (17/11/2020).
Meski pemerintah menginginkan minimnya kerumunan massa, namun nyatanya hal tersebut masih saja terjadi. Luhut yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional tersebut menyinggung adanya kerumunan yang terjadi di Jakarta.
Baca Juga: Larang Kerumunan Tapi 20 Ribu Masker Dibagi ke Acara Rizieq, PDIP: Ini Lucu
"Itu sudah ada epidance sama kita sehingga seperti Jakarta kita sangat menyayangkan bahwa terjadi kerumunan-kerumunan yang tidak baik," ujarnya.
Meskipun tidak menyebutkan kerumunan massa yang dimaksud, namun diduga Luhut menyinggung acara rentetan acara Rizieq beberapa waktu lalu. Pasalnya, ia menyayangkan adanya pejabat yang datang ke kerumunan tersebut.
"Disayangkan juga pejabat ada yang hadir dalam kerumunan itu," tuturnya.
Untuk diketahui, sepulangnya dari Arab Saudi, pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan Syarifah Najwa Shihab, putrinya yang berlangsung pada Sabtu (14/11/2020) malam.
Untuk perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, digelar di markas besar FPI, Petamburan, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Anies Tak Cukup Diperiksa Polisi, PSI Desak DPRD Pakai Hak Interpelasi
Sejumlah massa mulai berdatangan ke kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, untuk menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Habib Rizieq Shihab pada Sabtu (14/11/2020) malam.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi sejak pukul 17.00 WIB, sejumlah massa datang merapat ke kawasan Jalan KS Tubun khususnya di Jalan Petamburan III. Massa yang datang terlihat dari berbagai kalangan dari mulai anak-anak, anak muda, hingga orang dewasa.
Umumnya mereka terlihat berpakaian muslim untuk laki-laki pakaian koko putih, sementara untuk wanita pakaian gamis.
Untuk penerapan protokol sendiri, terlihat massa mayoritas memakai masker, namun sebagian dari mereka terlihat tidak memakai masker dengan benar seperti menurunkannya ke bawah dagu.
Adapun di lokasi terlihat beberapa poster peringatan untuk tetap menjaga protokol kesehatan seperti imbauan untuk wajib menggunakan masker.
Lurah Petamburan Setiyanto mengatakan dalam izin yang diterimanya, estimasi orang yang hadir mencapai di pernikahan putri Habib Rizieq mencapai 10.000 orang. Sebab, tidak hanya acara pernikahan, Habib Rizieq juga menggelar acara Maulid Nabi sejak waktu Subuh.
"Diperkiraan surat izinya begitu 10 ribu (peserta)," ujar Setiyanto saat dikonfirmasi, Jumat.
Selain itu, polisi menyebut, banyak warga yang mengabaikan protokol kesehatan saat mengikuti kegiatan Habib Rizieq di Megamendung, Bogor pada Sabtu (14/11/2020).
Beberapa protokol kesehatan yang dilanggar antara lain, tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak.
"Tidak ada jaga jarak, terjadi kerumunan dan banyak tidak pakai masker. Banyak pelanggaran," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi, saat ditemui di Markas Komando Brimob Polda Jabar, Cikeruh, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Sabtu (14/11/2020).