Pfizer Mulai Program Percontohan Vaksin Covid-19 di Empat Negara Bagian AS

Siswanto Suara.Com
Selasa, 17 November 2020 | 10:47 WIB
Pfizer Mulai Program Percontohan Vaksin Covid-19 di Empat Negara Bagian AS
Ilustrasi Covid-19. (Pixabay/geralt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pfizer Inc memulai program percontohan untuk imunisasi COVID-19 di empat negara bagian Amerika Serikat.

Hal tersebut dilakukan untuk membantu menyempurnakan rencana pengiriman dan penyebaran kandidat vaksin COVID-19 yang diproduksi Pfizer Inc.

Produsen obat AS itu mengatakan telah memilih Rhode Island, Texas, New Mexico, dan Tennessee untuk program tersebut karena perbedaan dalam ukuran keseluruhan, keragaman populasi dan infrastruktur imunisasi, serta kebutuhan negara bagian untuk menjangkau individu di berbagai perkotaan dan pedesaan. pengaturan.

"Empat negara bagian yang termasuk dalam program percontohan ini tidak akan menerima dosis vaksin lebih awal daripada negara bagian lain berdasarkan uji coba ini, juga tidak akan menerima pertimbangan yang berbeda," kata Pfizer dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Sama-sama 90 Persen Efektif, Apa Bedanya Vaksin Moderna dan Pfizer?

Pfizer Senin lalu merilis data awal tentang vaksinnya yang dikembangkan dengan mitra Jerman BioNTech SE yang menunjukkan bahwa vaksin itu memiliki efektifitas lebih dari 90 persen.

Sebelumnya pada hari Senin, Moderna Inc mengatakan vaksin eksperimentalnya 94,5 persen efektif dalam mencegah COVID-19 berdasarkan data sementara dari uji coba tahap akhir, meningkatkan harapan bahwa vaksin untuk melawan penyakit tersebut mungkin siap untuk digunakan segera.

Baik vaksin Pfizer dan Moderna menggunakan teknologi baru yang disebut RNA utusan sintetis untuk mengaktifkan sistem kekebalan terhadap virus.

Para ahli telah menyuarakan keprihatinan tentang tantangan distribusi yang terkait dengan vaksin Pfizer karena persyaratan penyimpanan khususnya. (Reuters/Antara]

Baca Juga: Vaksin Pfizer Tak Cocok untuk Negara Berkembang? Ini Penjelasan Pakar

REKOMENDASI

TERKINI