Suara.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kembali menjalani karantina setelah berinteraksi dengan sekelompok kecil orang yang kemudian dinyatakan positif corona.
Menyadur The Sun Selasa (17/11), Meskipun tubuhnya bugar, Boris harus tetap mengikuti anjuran kesehatan nasional untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
Perdana menteri yang pernah tertular virus corona pada bulan April ini menjalani karantina di rumah dinasnya, di Downing Street no.10.
Boris Johnson diberitahu oleh NHS Test and Trace bahwa dia harus mengisolasi diri pada hari Minggu. Itu artinya, Boris harus mengubah semua kegiatannya menjadi virtual, termasuk pembahasan Brexit.
Baca Juga: Akibat Brexit, Mobil Produksi Inggris Dipatok Tarif Ekspor Lebih Tinggi
Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa pada 2016 dan keluar dari blok tersebut pada Januari. Masa transisi masih berjalan dan berakhir pada Desember, sambil mencari aturan perdagangan baru dengan 27 negara UE.
Kini, negosiator Inggris dan UE sedang berkumpul di Brussels untuk menentukan kesepakatan final dan Boris masih aktif mengikuti setiap perkembangannya secara virtual.
Kepala negosiator Brexit Inggris David Frost mengatakan di Twitter pada hari Minggu tentang beberapa kemajuan ke arah yang positif dalam beberapa hari terakhir.
Sebelumnya, negosiasi mereka sempat terhenti selama berbulan-bulan karena perselisihan atas hak penangkapan ikan, aturan persaingan dan tata kelola mengenai kesepakatan masa depan.
Baca Juga: Duh! Brexit Bisa Pengaruhi Posisi Kieran Trippier di Skuat Atletico Madrid