Suara.com - Militer AS mengharapkan Presiden Donald Trump untuk memerintahkan penarikan lebih banyak pasukan dari Afghanistan dan Irak, sebelum panglima tertinggi tersebut meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari mendatang.
Sementara Trump diperkirakan akan memberikan perintah secepatnya minggu ini, Pentagon telah mengeluarkan pemberitahuan yang dikenal sebagai "perintah peringatan," menurut laporan CNN dikutip Anadolu, Selasa (17/11/2020).
Perintah tersebut berencana mengurangi jumlah pasukan di Afghanistan dan Irak menjadi 2.500 masing-masing, paling lambat 15 Januari mendatang. Saat ini, jumlah tentara Amerika di Afghanistan sekitar 4.500, sementara di Irak ada sekitar 3.000.
Jika diterapkan, keputusan Trump akan datang seminggu setelah dia memecat Menteri Pertahanan Mark Esper, yang menolak penarikan awal pasukan dari Afghanistan hingga beberapa kondisi di negara itu tercapai.
Baca Juga: Pakai Truk Muatan Kentang, Afghanistan Sita Ribuan Bahan Peledak dari Iran
Trump telah lama mengkritik kehadiran pasukan Amerika di luar negeri karena tujuannya untuk menceraikan AS dari "perang tanpa akhir" menjadi kebijakan luar negerinya.
"Perang ini belum berakhir. Kami hampir mengalahkan al Qaida dan rekan-rekannya," ujar penjabat Menteri Pertahanan Christopher Miller, pada Sabtu (14/11/2020).
"Semua perang harus diakhiri. Mengakhiri perang membutuhkan kompromi dan kemitraan. Kami menghadapi tantangan; kami memberikan segalanya. Sekarang, saatnya untuk pulang," tambah Miller.
Trump telah mengumumkan pada Oktober lalu bahwa dia akan menarik semua pasukan AS dari Afghanistan sebelum Natal mendatang.