Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria beralasan pihaknya tak bisa membubarkan kerumunan di acara maulid nabi dan pernikahan di kediaman pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab lantaran keterbatasan jumlah petugas.
Acara itu menuai polemik dan pemprov DKI dikritik karena dinilai tak bisa mencegah kerumunan di tengah pandemi Covid-19.
"Kan ada batasan-batasan, jumlah kami juga terbatas," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/11/2020).
Kendati demikian, Riza mengklaim sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian terkait penerapan protokol kesehatan di acara tersebut. Menurutnya dalam menangani acara besar seperti itu, pihaknya butuh bantuan dari unsur lainnya.
Baca Juga: Politisi PAN Kesal Tentara Sambut Habib Rizieq Diborgol, Penghina Dijaga
"Kan kami tidak bisa berdiri sendiri. Kami sudah imbau dan sosialisasi, ada baliho, spanduk, kami minta dan sebagainya," ujarnya.
Selain itu, Riza juga menilai kerumunan dalam jumlah besar terjadi karena banyaknya orang yang tak termasuk undangan ikut hadir. Padahal memang berdasarkan undangan yang tersebar tercatat ada 10 ribu orang yang akan hadir.
"Kan orang yang datang itu bukan yang diundang. Orang berbondong-bondong begitu, bukan orang yang diundang," imbuhnya.