Ada Virus Corona di Dagingnya, Selandia Baru Mengaku Belum Mendapat Laporan

Senin, 16 November 2020 | 17:56 WIB
Ada Virus Corona di Dagingnya, Selandia Baru Mengaku Belum Mendapat Laporan
Ilustrasi daging beku. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selandia Baru mengungkapkan jika mereka belum mendapat laporan dari pihak China tentang temuan virus corona di kemasan daging beku yang diproduksinya.

Menyadur Channel News Asia, Senin (15/11/2020) Selandia Baru mengatakan bahwa mereka belum diberi tahu tentang masalah apa pun dengan ekspor daging beku setelah pihak berwenang China mengatakan temuan virus corona dalam produk dagingnya.

Pihak berwenang Kota Jinan, China mengatakan pada akhir pekan bahwa mereka menemukan Covid-19 pada daging sapi dan babat, dan pada kemasannya, dari Brasil, Bolivia, dan Selandia Baru.

"Selandia Baru belum diberitahu secara resmi oleh otoritas China," kata Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Wow! Wanita Bertato dan Pria Gay Jadi Pejabat di Kabinet Selandia Baru

"Para pejabat Selandia Baru sekarang sedang bekerja untuk memastikan asal dan kebenaran laporan ini." sambungnya.

Pihak berwenang Kota Jinan, ibu kota provinsi Shandong, mengatakan produk-produk tersebut diimpor oleh Guotai International Group, dan Shanghai Zhongli Development Trade. Barang-barang tersebut masuk melalui pelabuhan di Shanghai, kata mereka.

Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan dalam sebuah wawancara di televisi TVNZ pada hari Senin bahwa dia sudah mendapat laporan jika bukan daging sapi dari Selandia Baru yang mengandung Covid-19.

"Kami telah diberitahu bahwa itu adalah daging sapi Argentina, jadi kami hanya mencoba mencari tahu apa yang dilaporkan di sana," kata Ardern.

Sejak Juni, lebih dari 10 provinsi di China, termasuk Beijing, Liaoning, Anhui, Fujian, Jiangxi, Shandong, Guangdong, Shaanxi, dan Jiangsu, telah mendapati Covid-19 pada beberapa sampel makanan impor.

Baca Juga: Gay Jadi Wakil PM Selandia Baru, Wanita Bertato di Dagu Jadi Menlu

Untuk menghindari penularan Covid-19 dari makanan impor, Dewan Pemerintahan China (Dewan Kabinet), Senin (9/11), telah menginstruksikan penggunaan disinfektan pada seluruh makanan beku sebelum dilempar ke pasaran.

Semua kelengkapan di gudang produk impor juga wajib disterilisasi, termasuk tempat penyimpanan dan kendaraan pengangkut.

Kepala Bidang Virologi Pusat Pengendalian dan Penyakit Menular China (CCDC) Wu Zunyou mengingatkan, perlunya pengujian produk impor pada sistem pengangkutan barang pada musim dingin untuk mendeteksi kandungan Covid-19.

China sebagai pembeli daging sapi terbesar dunia, minggu lalu menemukan virus corona pada kemasan daging sapi asal Argentina di Shandong dan Jiangsu, dan pada kemasan daging sapi dari Brasil di Wuhan.

China telah meningkatkan pengujian pada makanan beku setelah mendeteksi virus corona dalam produk yang diimpor.

Temuan tersebut kemudian memicu larangan impor, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan risiko tertular Covid-19 dari makanan beku rendah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI