159 Dokter Gugur karena Corona, Ketum PB IDI Memohon Ini ke Masyarakat

Senin, 16 November 2020 | 11:02 WIB
159 Dokter Gugur karena Corona, Ketum PB IDI Memohon Ini ke Masyarakat
Sejumlah petugas tenaga kesehatan menjemur pelindung wajah yang telah didekontaminasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis (12/11/2020). [ANTARA FOTO/M Risyal Hdayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Daeng Mohammad Faqih meminta masyarakat untuk membantu meringankan beban para tenaga kesehatan dengan patuh terhadap protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

Hal itu diucapkan Daeng saat merespon banyaknya kerumunan masyarakat dan lonjakan kasus positif covid-19 beberapa hari ini.

"Dari hati kami petugas kesehatan yang paling dalam, mohon untuk kita bersama melakukan gerakan bersama perang semesta pada Covid-19," kata Daeng saat jumpa pers bersama Satgas Covid-19 dari Wisma Atlet, Jakarta, Minggu (15/11/2020).

Daeng berharap tidak ada lagi dokter yang gugur, karena berdasarkan data PB IDI, hingga 10 November 2020 sudah ada sebanyak 159 dokter yang gugur karena terpapar Covid-19.

Baca Juga: Gugur Karena Covid-19, 6 Tenaga Kesehatan di Semarang Tak Dapat Santunan

"Mohon untuk tidak menambah kasus lebih besar, tidak menambah penularan lebih banyak agar petugas kesehatan tidak gugur lebih banyak," ucapnya.

Menurutnya, pelaksanaan 3T (Testing, Tracing, Treatment) memang sudah menjadi tanggungan tenaga kesehatan, namun 3T tak akan berhasil jika masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan).

"Garda terdepan bukan lagi petugas kesehatan, tapi seluruh elemen masyarakat. Dengan mencegah agar tidak tertular, hindarilah kegitan yang berpotensi penularan, seperti kerumunan. Akhir-akhir ini dengan kegiatan kerumunan penularan semakin banyak, dan banyak lagi nakes tertular. Kami mohon dari hati kami paling dalam untuk bersama, jangan hanya andalkan petugas kesehatan dan pemerintah, seluruh masyarakat harus andil," pungkas Daeng.

Seperti diketahui, peningkatan kasus Covid-19 akibat libur panjang akhir Oktober 2020 mulai terlihat, bahkan memecahkan rekor tertinggi penambahan kasus harian pada Jumat (13/11/2020) kemarin dengan 5.444 kasus dalam sehari.

Kerumunan massa pasca kepulangan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab juga membuat masyarakat yang sudah taat protokol kesehatan selama ini geram.

Baca Juga: Apresiasi Tenaga Kesehatan, Lantamal VI Makassar Gelar Tepuk Tangan Massal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI