Beri Dukungan Penuh, UAS Ungkap Persamaannya dengan Habib Rizieq

Senin, 16 November 2020 | 10:23 WIB
Beri Dukungan Penuh, UAS Ungkap Persamaannya dengan Habib Rizieq
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab tiba di markas Front Pembela Islam, Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) mengaku memberikan dukungan penuh terhadap Habib Rizieq Shihab dalam menegakkan keadilan. Ia menyebut dirinya memiliki persamaan dengan sang imam besar FPI itu.

Hal itu disampaikan oleh UAS saat berbincang bersama Karni Ilyas di acara Karni Ilyas Club pada Minggu (15/11/2020) malam.

UAS mengaku setiap kali melakukan ceramah di berbagai tempat, jemaahnya bertanya kepadanya mengenai kondisi Rizieq yang berada di Arab Saudi.

Para jemaah beranggapan, UAS adalah sosok yang paling tahu mengenai kondisi Rizieq yang berada di Arab lebih dari 3 tahun itu.

Baca Juga: Tagih Janji Mahfud MD, Abu Janda: Jangan Kalah Berani Sama Nikita Mirzani

"Tiap kali ceramah, jemaah tanya Habib Rizieq Shihab kapan pulang. Mereka menganggap saya tahu semua yang terjadi," ujar UAS seperti dikutip Suara.com, Senin (16/11/2020).

Padahal, kata UAS, ia memiliki beberapa perbedaan dengan Rizieq. UAS menempuh pendidikan tinggi di Mesir, berbeda dengan Rizieq.

"Saya di Mesir, beliau di Imam Muhammad Ibnu Saud di Riyadh. Di Mesir lebih terbuka sedangkan di Riyadh satu mazhab saja," tuturnya.

Tak hanya itu, ia juga mengaku hanyalah seorang biasa. Sementara, Rizieq merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW.

Meski memiliki perbedaan, UAS mengaku memiliki sejumlah kesamaan dengan Rizieq. Ia memiliki pehaman yang sama dengan gerakan amar maruf nahi munkar.

Baca Juga: Usia Jokowi dan Megawati Didoakan Pandek, Jamaah Habib Rizieq: Aminnnnn!

"Ada beberapa hal titik persamaan, saya senang sekali dengan gerakan amar maruf nahi munkar (menegakkan kebenaran dan mencegah keburukan)" tuturnya.

Selama ini, ia melihat ada orang-orang yang semangat dalam amar maruf, seperti mengajak salawat hingga berdzikir.

Namun, ketika melihat ada perbuatan maksiat justru diam. Menurut UAS, hal itu dikarenakan amar maruf nahi munkar berkaitan dengan kepentingan orang banyak.

UAS melihat sosok Rizieq berbeda dengan orang kebanyakan. Bahkan, rasa simpati itu muncul jauh sebelum dinamika Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

"Keberanian itu bagi saya sesuatu yang menantang. Saya senang," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI