Pandemi Belum Reda, Mustasyar PBNU Minta Rencana Reuni 212 Ditunda

Senin, 16 November 2020 | 02:25 WIB
Pandemi Belum Reda, Mustasyar PBNU Minta Rencana Reuni 212 Ditunda
Suasana aksi reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Senin (2/12/2019). Reuni tersebut digelar untuk lebih mempererat tali persatuan umat Islam dan persatuan bangsa Indonesia. ANTARA FOTO/Aruna/Adm/ama. (ANTARA FOTO/ARUNA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dewan Pembina atau Mustasyar PBNU, KH Adib Rofiuddin Izza berharap rencana reuni Persaudaraan Alumni/PA 212 ditunda karena berpotensi menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

Menurut KH Adib, saat ini pandemi covid-19 belum mereda sehingga bukan waktu yang tepat untuk bereuforia merayakan hal yang tidak penting, apalagi saat ini DKI Jakarta masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Transisi.

“Kalau saya mengimbau, saya menyarankan sebaiknya ditunda dulu. Sekarang bukan waktunya kita bereuforia, bersama sama, bergerombolan, itu tidak akan menyelesaikan masalah. Artinya tidak akan menyelesaikan masalah tentang Covid-19,” kata Kiai Adib Rofiuddin kepada wartawan, Minggu (15/11/2020).

Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon itu juga meminta masyarakat membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi karena pemerintah tidak akan bisa mengatasi sendirian.

Baca Juga: Doni Monardo: Jika Kembali Langgar Protokol, Rizieq Didenda Dua Kali Lipat

“Pemerintah itu melaksanakan protokol kesehatan untuk bangsa dan negara, untuk rakyatnya. Kita semua harus bersama-sama menjaga itu. Kalau saya sarankan ditunda dulu lah. Masih banyak waktu kok, kenapa harus sekarang,” ucapnya.

KH Adib menilai pemerintah sudah bekerja semaksimal mungkin selama sembilan bulan pandemi Covid-19 menjangkiti Indonesia, namun kesadaran masyarakatnya masih rendah.

“Ini semestinya masyarakat bangsa Indonesia khususnya, sadar bahwa kita semua itu tengah mendapat cobaan dari Allah SWT. Dan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah itu luar biasa melaksanakan, menjaga terhadap rakyatnya agar rakyatnya tidak terkena Covid-19. Tapi sayangnya masih banyak masyarakat yang belum sadar,” katanya.

“Maka saya menganjurkan betul kepada masyarakat karena pemerintah sudah berusaha maksimal maka kita pun harus bersama sama. Tidak mungkin pemerintah saja yang mengatasi. Karena itu kebaikan kita bersama, bukan kebaikan sepihak,” sambungnya.

Bagi Kiai Adib, silaturahmi bagus tapi tidak harus dengan cara berkumpul mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Bagikan 20 Ribu Masker ke Rizieq, Doni Monardo Minta Maaf

“Bahwa reuni itu silaturahmi itu bagus, tetapi kalau hanya akan membuat kemudharatan daripada kemanfaatan lebih baik ditunda. Kalau efeknya menambah klaster Covid baru, ini menjadi tidak baik,” pungkas KH Adib.

Sebelumnya, PA 212 merencanakan menggelar reuni pada 2 Desember 2020 di Monas, Jakarta Pusat. Ketua PA 212 Slamet Ma'arif menyebut pihaknya saat ini tengah menunggu jawab surat izin penggunaan Monas dari Pemprov DKI Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI