Suara.com - Presiden Jokowi mendorong kemampuan negara-negara ASEAN Plus Three (APT) untuk memiliki mekanisme ketahanan kesehatan.
"Hal itu berkaca dari pengalaman pandemi covid-19 saat ini, agar ke depannya negara-negara di kawasan dapat siap menghadapi pandemi masa depan," ujar Jokowi saat berpidato secara virtual di KTT ke-23 APT pada Sabtu (14/11/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi berbagi sejumlah pandangannya mengenai upaya untuk memperkuat mekanisme ketahanan kesehatan tersebut.
Pertama yakni soal pembangunan infrastruktur kesehatan di tingkat nasional.
Baca Juga: Melody Ungkap JKT48 Bakal Pangkas Personel dan Stafnya
"Ketahanan kesehatan kawasan haruslah dimulai dari infrastruktur kesehatan yang memadai di tingkat nasional," ucap dia.
Jokowi menuturkan, masing-masing negara harus berinvestasi untuk menjamin akses kesehatan dengan harga terjangkau.
Upaya tersebut, kata Jokowi, nantinya memperbaiki ketahanan masyarakat dan kesiapsiagaan serta kapasitas kesehatan publik di masa darurat.
"Selain itu, kita juga harus membangun kapasitas teknologi kesehatan digital sebagai bagian dari infrastruktur kesehatan publik. Layanan akses online ke tele-health menjadi kian relevan pada masa pandemi. Negara mitra di ASEAN Plus Three harus berkolaborasi membangun infrastruktur kesehatan masing-masing negara di kawasan," kata Jokowi.
Kemudian mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, untuk memperkuat mekanisme ketahanan kesehatan, pembangunan industri kesehatan di kawasan harus segera dilakukan.
Baca Juga: Melody Pastikan JKT48 Pangkas Personel dan Stafnya
Pandemi saat ini, kata Jokowi, memberikan pelajaran mengenai pentingnya industri kesehatan yang kuat di kawasan, baik industri alat kesehatan, obat-obatan, bahan baku obat, farmasi, maupun vaksin.
Kepala Negara berpendapat, kawasan harus memiliki peta jalan untuk memperkuat berbagai industri tersebut.
Industri kesehatan juga harus ditopang oleh kapasitas penelitian dan pengembangan di sektor kesehatan.
"Untuk itu, penting bagi kita untuk menjadikan kawasan ASEAN Plus Three sebagai medical-sciences hub terutama di masa dan pascapandemi," tutur dia.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyinggung pembentukan kerangka kawasan yang komprehensif dalam menghadapi pandemi.
Kerangka tersebut meliputi sistem dan SoP masa pandemi, sistem peringatan dini, sistem ketersediaan alat kesehatan, obat-obatan, hingga keberadaan vaksin di kawasan.
Terkait hal itu, keberadaan ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases sangat dibutuhkan.
Jokowi menyatakan kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah bagi pusat operasi tersebut.
"Pandemi ini harus menjadi wake up call bagi kita untuk memperbaiki sistem kesehatan baik di tingkat nasional maupun di kawasan. Recover together, recover stronger," kata dia.
Untuk diketahui, mitra ASEAN yang hadir dalam KTT ini ialah Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, Premier Tiongkok Li Keqiang, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.