Amnesty International: Ratusan Orang Dibantai Sampai Mati di Ethiopia

Sabtu, 14 November 2020 | 13:54 WIB
Amnesty International: Ratusan Orang Dibantai Sampai Mati di Ethiopia
Ilustrasi pembantaian. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amnesty International melaporkan hasil investigasi mereka tentang pembantaian warga sipil di Ethiopia. Menyadur situs resmi amnesty.org pada Sabtu (14/11), korban pembantaian ini diperkirakan mencapai ratusan.

Warga sipil diduga dibawa ke kota Mai-Kadra di zona Barat Daya wilayah Tigray Ethiopia pada 9 November malam dan disiksa sampai mati.

Organisasi Crisis Evidence Lab sudah memverifikasi secara digital foto dan video mengerikan dari mayat yang berserakan di kota atau dibawa dengan tandu.

Berdasarkan citra satelit, itu merupakan gambar baru dan citra satelit mengarahkan lokasi itu pada kota Mai-Kadra di negara bagian Tigray barat (14.071008, 36.564681).

Baca Juga: Pembantaian Tewaskan 54 Orang di Ethiopia, Ternak Dijarah dan Rumah Dibakar

"Kami telah memastikan pembantaian sejumlah besar warga sipil, yang tampaknya adalah buruh harian yang sama sekali tidak terlibat dalam serangan militer yang sedang berlangsung."

Ilustrasi pembunuhan, mutilasi, pembantaian, jenazah, mayat, sadis, penjahat, perampok, pisau (Freedigitalphotos/Toa55)
Ilustrasi pembunuhan. (Freedigitalphotos/Toa55)

"Ini adalah tragedi mengerikan yang hanya waktu yang akan menjawabnya karena komunikasi di Tigray tetap ditutup," kata Deprose Muchena, Direktur Amnesty International untuk Afrika Timur dan Selatan.

Selanjutnya, Amnesty International mendesak pemerintah untuk memulihkan semua komunikasi ke Tigray sebagai tindakan akuntabilitas dan transparansi untuk operasi militernya di wilayah tersebut.

"Serta memastikan akses tanpa batas ke organisasi kemanusiaan dan pemantau hak asasi manusia."

Amnesty International berjanji akan mengupayakan segala cara untuk mendokumentasikan dan mengungkap pelanggaran HAM oleh semua pihak dalam konflik.

Baca Juga: Pembantaian 0-13, Penjaga Gawang VVV Venlo Sebut Kiper Ajax Tidak Respek

Menurut saksi dan gambar yang diverifikasi, sebagian besar mayat ditemukan di pusat menara, dekat Bank Komersial Ethiopia, dan di sepanjang jalan yang keluar ke kota tetangga Humera.

Saksi mata mengatakan tidak ada tanda-tanda luka tembak. Mereka melihat mayat dengan luka menganga seperti bekas senjata tajam.

"Mereka yang terluka mengatakan kepada saya bahwa mereka diserang dengan parang, kapak dan pisau. Anda juga dapat mengetahui dari lukanya bahwa mereka yang meninggal diserang oleh benda tajam. Mengerikan dan saya sangat sedih menyaksikan ini dalam hidup saya," kata seorang saksi mata yang putus asa.

 Lembaga pemantau HAM internasional ini belum mengonfirmasi siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, namun hasil sementara merujuk pada Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI