Suara.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) siap memberikan perlindungan kepada artis Nikita Mirzani, yang mendapatkan ancaman intimidatif dari Maaher At Thuwailibi.
Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi mengatakan, setiap warga negara berhak mendapatkan rasa aman.
Ia menyarankan Niki, panggilan akrab Nikita Mirzani, segera melaporkan diri ke LPSK untuk mendapatkan perlindungan.
"Bagi pihak yang merasa terintimidasi, bahkan mendapatkan ancaman secara langsung, LPSK meminta yang bersangkutan mengajukan permohonan ke LPSK. Nanti akan kami telaah bagaimana posisi kasusnya," kata Edwin melalui keterangan pers yang diterima Suara.com, Sabtu (14/11/2020).
Baca Juga: Tarik Ucapannya Sendiri, Ustaz Maaher Tak Jadi Geruduk Rumah Nikita Mirzani
Edwin menegaskan, narasi bernada intimidatif dan tindakan main hakim sendiri sebaiknya dihindari.
Sebab, hal tersebut hanya akan menimbulkan masalah sosial dan hukum selanjutnya.
Ia menyarankan, kalau ada pihak yang merasa dirugikan, maka sebaiknya melaporkan pihak lain agar diproses secara hukum, bukan mengambil jalan main hakim sendiri.
"Apabila memang ada hukum yang dilanggar pihak lain, LPSK menyarankan menggunakan cara yang lebih bijak yakni membawanya ke kepolisian untuk diproses secara hukum," ungkapnya.
Edwin juga berharap agar penegak hukum dapat mengambil langkah-langkah antisipatif sehingga potensi gesekan antar kelompok di masuarakat dapat dicegah.
Baca Juga: Tagar #KitaNikita Trending di Twitter, Nikita Mirzani For President 2024?
"Jika ada pihak yang merasa terintimidasi dan terancam keselamatan jiwanya, LPSK sangat terbuka untuk menerima permohonan perlindungan," tuturnya.
Meski demikian, Edwin mengimbau agar masyarakat khususnya tokoh publik untuk berhati-hati dalam menyuarakan pendapat di ruang publik.
Menurutnya, setiap orang memiliki hak untuk bebas berpendapat, namun kebebasan berpendapat tersebut juga dibatasi oleh aturan.
"Dalam mengemukakan statement ke media sosial atau semisalnya, tidak boleh serta merta melakukan penghinaan dan ujaran kebencian, apalagi bila bersinggung dengan topik yang sangat sensitif saat ini seperti SARA," tukasnya.
Melalui akun Instagram, Niki, panggilan akrab Nikita Mirzani, sebelumnya mengunggah sebuah video singkat yang menyindir kepulangan Rizieq.
Dia menilai, penyambutan kepulangan Rizieq yang dilakukan oleh simpatisannya pada Selasa (10/11/2020) lalu terlalu berlebihan.
"Gara-gara Habib Rizieq pulang ke Jakarta, penjemputannya gila-gilaan. Nama habib itu adalah tukang obat, screenshot. Nah nanti banyak antek-anteknya nih mulai nih ya, nggak takut gue juga," kata Niki.
Ancam geruduk
Buntut dari pernyataan Nikita Mirzani, Ustaz Maaher At-Thuwailibi pun menegaskan jika dirinya tak hanya sekadar mengancam menggeruduk rumah Nikita Mirzani.
Ia mengklaim telah mengumpulkan lebih dari 800 laskar pembela ulama untuk menyatroni rumah Niki.
Hal itu disampaikan oleh Maaher lewat Instagram Stories miliknya @ustadzmaaher_real. Maaher tak terima Nikita Mirzani menghina Rizieq.
"Tenang saja, saya enggak mengancam atau sekadar gertak. Kita buktikan saja apa yang akan terjadi," kata Maaher.
Maaher bahkan mengklaim, jumlah massa yang akan datang, kini telah terkumpul lebih banyak dari target yang ia pasang.
"Alhamdulillah malah bertambah 400 orang yang mau ikut silaturahmi ke rumah nyai lont*," ungkap Maaher.
Lebih lanjut, dirinya menyampaikan masih membuka ruang bagi Nikita Mirzani agar menyampaikan permohonan maaf.
Namun, jika kesempatan tersebut tak dilakukan maka dirinya bersama ratusan simpatisan Rizieq akan menggeruduk rumah Nikita Mirzani.
"Silakan ngebacot terus atau pilih jalan ksatria mengaku salah dan minta maaf secara terbuka," tutur Maaher.