Jokowi: Lebih dari 30 Juta Orang Terancam Kehilangan Pekerjaan

Sabtu, 14 November 2020 | 11:11 WIB
Jokowi: Lebih dari 30 Juta Orang Terancam Kehilangan Pekerjaan
Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Maruf Amin menyampaikan keterangan pers terkait hubungan Presiden Prancis dan umat Islam, Sabtu 31 Oktober 2020 / Foto : Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Untuk yang ketiga, Jokowi mengatakan penguatan sinergi untuk menciptakan ekosistem digital yang kondusif di kawasan.

"Kita harus bekerja sama untuk mengeliminasi hambatan perdagangan digital; membangun kepastian hukum; penyederhanaan prosedur dan sistem perizinan; membangun regulasi sinergi perdagangan digital, e-commerce, dan konektivitas digital; serta memperkuat kemitraan antara pemerintah dan swasta (PPP) untuk memperkuat konektivitas digital," kata Jokowi.

Sinergi tersebut harus bersifat inklusif, tidak ada satupun yang boleh tertinggal.

"Itulah prasyarat jika kita ingin menjadikan kawasan ASEAN sebagai pemenang dalam era transformasi digital ini. No one is left behind," ucap Jokowi.

Untuk diketahui, acara tersebut diselenggarakan Pemerintah Vietnam dan KADIN Vietnam dalam rangkaian KTT ke-37 ASEAN.

Hadir dalam acara itu lebih dari 350 orang peserta yang berasal dari kalangan pemimpin dunia usaha, perwakilan pemerintah dan organisasi internasional, baik di tempat acara maupun secara daring.

Selain Jokowi, beberapa kepala negara lain tampil sebagai pembicara dalam acara ini antara lain Perdana Menteri Vietnam, Malaysia, Australia, Thailand, dan Premier RRT.

ABIS merupakan forum bisnis dan investasi tahunan yang diselenggarakan oleh ASEAN Business Advisory Council (ABAC), dengan mengundang Kepala Negara ASEAN, mitra, think-tank, scholars, dan para CEO dari berbagai sektor usaha.

Pertemuan secara umum membahas isu-isu global dalam rangka mencari solusi terhadap tantangan dunia terutama yang mempengaruhi dunia usaha saat ini.

Baca Juga: Jokowi Janji Hilangkan Kategori Masyarakat Sangat Miskin di 2024

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI