Suara.com - Setelah nyaris sepekan bungkam, China akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi dan mengucapkan selamat atas kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris.
Menyadur Washington Post Jumat (13/11), ucapan itu datang sehari setelah Biden melakukan panggilan telepon dengan Australia, Jepang dan Korea Selatan.
Pemerintah China sangat optimis tentang hubungan yang lebih tenang dengan Washington di bawah pemerintahan Biden.
"Kami menghormati pilihan rakyat Amerika," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada konferensi pers reguler. "Kami mengucapkan selamat kepada Tuan Biden dan Nona Harris."
Baca Juga: Cara Pemerintah Yakinkan Masyarakat Terkait Vaksin Covid-19 dari China
Kementerian Luar Negeri China menunda memberikan ucapan selamat, dan mengatakan bahwa mereka sudah mencatat klaim kemenangan Biden.
Analis kebijakan luar negeri China menjelaskan sikap tersebut sebagai tindakan berjaga-jaga, karena Presiden Trump belum kebobolan.
Hal serupa juga diucapkan Bill Bishop, penerbit buletin Sinocism. Ia mengatakan Beijing berhati-hati untuk menghindari gangguan hubungan AS-China pada saat yang tidak menentu sebelum Trump menyerah.
"Mungkin mereka telah memutuskan menunggu lebih lama akan memusuhi Biden, jadi mereka harus keluar dari pagar," kata Bishop. "Dan mereka ingin mulai terlibat dengan Tim Biden."
Pada 2016, Kementerian Luar Negeri China memberi selamat kepada Trump pada 10 November, sehari setelah Demokrat Hillary Clinton mengakui pemilihan tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Ajak MUI ke China untuk Pastikan Vaksin Covid-19 Halal