China Akhirnya Ucapkan Selamat Pada Joe Biden dan Kamala Harris

Jum'at, 13 November 2020 | 21:16 WIB
China Akhirnya Ucapkan Selamat Pada Joe Biden dan Kamala Harris
Joe Biden memberi isyarat setelah berbicara pada malam pemilihan di Chase Center di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat pada awal 4 November 2020. [ANGELA WEISS / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah nyaris sepekan bungkam, China akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi dan mengucapkan selamat atas kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris.

Menyadur Washington Post Jumat (13/11), ucapan itu datang sehari setelah Biden melakukan panggilan telepon dengan Australia, Jepang dan Korea Selatan.

Pemerintah China sangat optimis tentang hubungan yang lebih tenang dengan Washington di bawah pemerintahan Biden.

"Kami menghormati pilihan rakyat Amerika," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada konferensi pers reguler. "Kami mengucapkan selamat kepada Tuan Biden dan Nona Harris."

Baca Juga: Cara Pemerintah Yakinkan Masyarakat Terkait Vaksin Covid-19 dari China

Kementerian Luar Negeri China menunda memberikan ucapan selamat, dan mengatakan bahwa mereka sudah mencatat klaim kemenangan Biden.

Calon Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memberi isyarat ketika dia tiba di atas panggung untuk berbicara kepada para pendukung pada malam pemilihan di Chase Center di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, pada awal 4 November 2020.  [Roberto SCHMIDT / AFP]
Joe Biden memberi isyarat ketika dia tiba di atas panggung untuk berbicara kepada para pendukung pada malam pemilihan di Chase Center di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, pada awal 4 November 2020. [Roberto SCHMIDT / AFP]

Analis kebijakan luar negeri China menjelaskan sikap tersebut sebagai tindakan berjaga-jaga, karena Presiden Trump belum kebobolan.

Hal serupa juga diucapkan Bill Bishop, penerbit buletin Sinocism. Ia mengatakan Beijing berhati-hati untuk menghindari gangguan hubungan AS-China pada saat yang tidak menentu sebelum Trump menyerah.

"Mungkin mereka telah memutuskan menunggu lebih lama akan memusuhi Biden, jadi mereka harus keluar dari pagar," kata Bishop. "Dan mereka ingin mulai terlibat dengan Tim Biden."

Pada 2016, Kementerian Luar Negeri China memberi selamat kepada Trump pada 10 November, sehari setelah Demokrat Hillary Clinton mengakui pemilihan tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Ajak MUI ke China untuk Pastikan Vaksin Covid-19 Halal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI