Suara.com - Korea Utara diduga sedang melatih lumba-lumba sebagai hewan militer. Menyadur Fox News Jumat (13/11), dugaan ini muncul setelah citra satelit Lembaga Angkatan Laut Amerika Serikat (USNI) menunjukkan gambar kandang hewan di sebuah perairan.
Dalam gambar itu terlihat kandang hewan mengapung di perairan keruh, antara galangan kapal dan dok pemuatan batu bara, dekat dengan pangkalan kapal perang.
Kuat dugaan, program melatih lumba-lumba menjadi hewan militer di Korea Utara sudah dimulai sejak Oktober 2015.
Sebuah laporan mengatakan pangkalan lain yang jauh ke sungai di pinggir kota kemungkinan menjadi tempat pembiakan lumba-lumba.
Baca Juga: Kim Jong Un Kelebihan Berat Badan, Korea Utara Keluarkan Larangan Merokok
Ada beberapa spekulasi tentang gambar tersebut, diantaranya kemungkinan peternakan ikan yang dijalankan militer Korea Utara.
"Namun, penutup yang terlihat pada citra satelit tidak konsisten dengan peternakan ikan lain di negara tersebut," tulis USNI dalam analisa citra satelit itu.
Jika dibandingkan ukurannya, kandang yang terlihat di citra satelit USNI ideal untuk ukuran lumba-lumba.
Korea Utara bukan yang pertama melakukan program ini. Sebelumnya, Amerika sudah menerapkan hal yang sama dengan melatih lumba-lumba dan singa laut sebagai hewan militer untuk melihat ranjau dan menemukan perenang musuh.
Sejauh ini, hanya Angkatan Laut Rusia yang diketahui mengikuti jejak Amerika. Mereka melatihnya di pangkalan Arktik dan Laut Hitam.
Baca Juga: Keren! Korea Utara Berlakukan Larang Merokok di Tempat Publik