Andi Arief Hubungkan Kepulangan Habib Rizieq dengan Sejarah Megawati

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 13 November 2020 | 14:13 WIB
Andi Arief Hubungkan Kepulangan Habib Rizieq dengan Sejarah Megawati
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernyataan politikus Partai Demokrat Andi Arief yang menghubung-hubungkan kembalinya Habib Rizieq Shihab ke Indonesia dengan Megawati Soekarnoputri memicu banyak pertanyaan.

Andi Arief menceritakan secara sekilas perjalanan Megawati hingga menjadi tokoh besar, yang disebutnya Megawati dulu hanyalah seorang ibu rumah tangga.

"Dulu Ibu Megawati seorang ibu tumah tangga, bukan politisi, tidak dikenal dunia pergerakan," kata Andi Arief melalui media sosial.

Pada masa lalu, PDI Perjuangan bukan partai yang berpengaruh seperti sekarang.

Baca Juga: Profil Megawati Soekarnoputri Lengkap dari Pendidikan sampai Karier

"Bahkan PDI disebut Budiman Sudjatmiko sebagai partai borjuis kecil," kata Andi Arief.

"Tapi sejarah memanggil Ibu Mega menyudahi kediktatoran," katanya.

Dulu di zaman Orde Baru, Megawati merupakan salah satu tokoh yang dijadikan simbol perjuangan.

"Saya tidak tahu apakah HRS mendapat kesempatan yang sama saat ini."

Pernyataan Andi Arief membuat analis politik dan ekonomi Rustam Ibrahim memberondong pertanyaan.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Diusulkan Diangkat sebagai Pahlawan Nasional

"Menyudahi kediktatoran? Yang diktator siapa? Menyudahinya bagaimana? Dengan cara revolusi atau demokrasi? Bagaimana sikap Partai Demokrat sebagai partai jika seandainya terjadi? Apakah Partai Demokrat sebagai partai memilih jalan demokrasi, atau... ?" katanya.

Menurut Rustam Ibrahim, jika Partai Demokrat yang kini dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono ingin mengidentifikasi diri seperti Partai Demokrat Amerika Serikat, harus menampilkan citra sebagai partai moderat, bahkan liberal.

"Peduli dengan hak asasi manusia, hak-hak kaum minoritas, agama, ras, gender. Misalnya mendukung RUU PKS," kata Rustam Ibrahim.

Selain itu, menurut Rustam Ibrahim, Partai Demokrat juga harus menghindarkan diri dari politik identitas dan memainkan isu-isu agama dalam politik.

Tetapi, menurut penilaian Rustam Ibrahim, Partai Demokrat sekarang seperti partai ragu-ragu hingga tidak jelas ideologi atau identitasnya.

"Makanya suara PD terus merosot. Mau kanan (isu-isu agama)? PD pasti akan kalah kanan dari PKS," kata Rustam Ibrahim.

REKOMENDASI

TERKINI