Prediksi Ahli: Jika Terjadi Patahan Megathrust Mentawai, akan Gempa 8,9 SR

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 13 November 2020 | 11:40 WIB
Prediksi Ahli: Jika Terjadi Patahan Megathrust Mentawai, akan Gempa 8,9 SR
Ilustrasi gempa bumi. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Barat  mengatakan berdasarkan pendapat para ahli jika terjadi patahan Megathrust Mentawai, akan terjadi gempa bumi berkekuatan 8,9 magnitudo.

"20 sampai 30 menit kemudian disusul gelombang tsunami di Kota Padang setinggi enam hingga 10 meter dengan jarak dua hingga lima kilometer," kata Kepala Bidang PK BPBD Provinsi Sumatera barat Syahrazad Jamil dalam diskusi virtual terkait upaya pengurangan risiko bencana tsunami di Sumatera Barat, Jumat (13/11/2020).

Bencana alam tersebut diprediksi setidaknya berdampak pada 1,3 juta penduduk. Dengan menggunakan skenario terburuk, diperkirakan 39.321 jiwa meninggal dunia, 52.367 hilang dan 103.225 mengalami luka-luka.

"Pelabuhan Teluk Bayur dan Bandara Minangkabau hancur, itu prediksi para ahli," katanya.

Baca Juga: 5 Hari Digoyang 13 Kali Gempa, Warga Mentawai Harus Hati-hati, Jangan Panik

Pulau Sumatera sudah mengalami beberapa kali bencana tsunami. Khusus di Sumatera Barat, tsunami terjadi di Kepulauan Mentawai pada 25 Oktober 2010 dengan menelan korban jiwa hingga 408 orang.

Guna mewaspadai kemungkinan terburuk tersebut, Provinsi Sumatera Barat melakukan berbagai upaya, di antaranya membangun kemitraan dan koordinasi bersama non governmnet organization nasional maupun internasional termasuk lembaga swadaya masyarakat.

Pemerintah Sumatera Barat juga bekerja sama dalam pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana  dan kelompok siaga bencana hingga tingkat desa atau kelurahan.

Selanjutnya, kerja sama dengan TNI dan Polri terus diperkuat dalam hal penanggulangan bencana termasuk dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta di provinsi tersebut.

Tidak hanya itu, program dan kegiatan pengurangan risiko bencana juga terus dikuatkan dengan membentuk satuan pendidikan aman bencana, kelompok siaga bencana, latihan evakuasi mandiri dan pembangunan sarana mitigasi serta evakuasi berupa shelter, peta jalur evakuasi, dan peringatan dini.

Baca Juga: Gempa Mentawai Hari Ini: Kekuatan di Atas Magnitudo 5 dan Terjadi Beruntun

"Bantuan shelter yang kita bangun memberikan rasa aman bagi masyarakat. Apalagi, sejak kejadian gempa 2009 sudah menjamur bangunan seperti hotel yang memberikan rasa aman," katanya. [Antara]

REKOMENDASI

TERKINI