Suara.com - Seorang perempuan mengalami pelecehan seksual di dalam lift apartemen. Pelecehan itu diduga dilakukan oleh tetangganya sendiri yang tinggal di gedung yang sama.
Lewat akun TikTok-nya, gadis berinisial R ini menceritakan kronologi ketika ia mendapat perlakuan tidak menyenangkan itu.
Saat itu ia hanya berdua di dalam lift dengan tetangga yang tak dikenalnya itu.
Ia pun mengambil posisi berseberangan dengan pria itu dan memilih menyibukkan diri dengan bermain ponsel.
Baca Juga: Polisi Ungkap Pelaku Pelecehan Seksual Aurellia JKT48
Tak lama setelah lift mulai bergerak, ia menyadari bahwa ada sesuatu yang menempel di tubuh bagian bawahnya.
Ketika ia menoleh ternyata pria itu sudah berdiri di belakangnya sambi memegang bagian kemaluan.
Sontak R langung bereaksi keras untuk menghentikan aksi pria tersebut. Ia langsung keluar dari lift dan masuk ke kamar apartemennya.
Keesokan harinya, R dan kakaknya melaporkan kejadian itu ke sekuriti apartemen. Begitu mereka menghampiri apartemen tempat tinggal pria itu, mereka terkejut dengan kalimat yang dilontarkannya.
"Oh iya, udah saya tungguin dari semalam," kata pria itu seperti yang ditirukan oleh R.
Baca Juga: Dalam 17 Bulan, Ada 6.500 Laporan Pelecehan Seksual di Gereja Prancis
Pria yang tinggal bersama ibu dan kakak perempuannya itu ternyata sudah menunggu laporan atas aksi yang ia lakukan.
Kontan, kalimat itu membuat R geram dan langsung menodong pertanyaan soal aksi pelecehan yang diterimanya.
Di ruangan sekuriti, pria itu mengakui kesalahannya. Namun ia justru balik mengancam balik R dengan tuduhan telah melakukan kontak fisik karena menyentuh kepalanya.
"Di sini dia mengakui kalau dia bersalah (ngeluarin kemaluannya) tepat di belakang saya, tapi dia enggak mau mengaku kalau dia sudah nyentuh atau nyolek maaf (bokong) saya."
"Padahal jelas di CCTV dia dekati saya dari belakang dugaannya memang dia nyolek karena setelah itu saya langsung balik badan dan nanya apa yang dia lakuin. Karena dia enggak mau jawab ya saya tendang orang itu pas kejadian. Tapi ini bikin laporan kalau saya megang kepala padahal jelas saya enggak lakuin," tulis R.
Kejadian itu akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan. Pelaku kemudian diminta menandatangani surat perjanjian agar tidak mengulangi perbuatannya.