Istana Bersikap Dingin Tanggapi Keinginan Rizieq: Apa yang Direkonsiliasi?

Kamis, 12 November 2020 | 16:08 WIB
Istana Bersikap Dingin Tanggapi Keinginan Rizieq: Apa yang Direkonsiliasi?
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab tiba di markas Front Pembela Islam, Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab menyatakan siap rekonsiliasi dengan pemerintahan Joko Widodo, tetapi dengan syarat negara bebaskan dulu tokoh-tokoh di barisannya yang sekarang ditahan, termasuk aktivis kontra UU Cipta Kerja.

Tetapi istana menanggapi secara dingin pernyataan Habib Rizieq. Justru istana menanyakan landasan rekonsiliasi yang diinginkan tokoh yang selama 3,5 tahun mengasingkan diri di Arab Saudi itu.

 "Menurut saya, apa yang direkonsiliasi dengan Pak Habib Rizieq? Kita nggak ada masalah," ujar kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (12/11/2020).

Moeldoko kembali menyampaikan bahwa selama ini pemerintah tidak pernah merintangi Rizieq kembali ke Indonesia. Sebaliknya, pemerintah melalui aparat keamanan memberikan pengamanan kepada Rizieq ketika kembali ke Indonesia pada 10 November lalu.

Baca Juga: PKS Senapas dengan Habib Rizieq: Tidak Usah Khawatir

"Dari awal saya katakan Pak Habib Rizieq mau pulang ya pulang saja, pergi pergi sendiri, pulang pulang silakan. Kan nggak ada masalah, buktinya pulang nggak ada masalah ko, apakah kita mencegat, nggak. Aparat keamanan justru kita wanti-wanti ya kawal dengan baik jangan diganggu," kata dia.

Moeldoko berharap publik dapat memahami bahwa tidak ada yang perlu direkonsiliasi dengan kepulangan Rizieq.

"Jadi inilah kita juga harus luruskan, harus clear masyarakat juga harus paham, tidak ada yang perlu direkonsiliasi."

"Jadi menurut saya, istilah rekonsiliasi itu apanya yang direkonsiliasi, asal kita semuanya baik-baik bekerja nggak ada masalah gitu loh ya kita bukan pada posisi apa itu ya nggak, nggak posisinya baik-baik saja sebenarnya." 

Negara punya hak dan tanggung jawab untuk menjalankan semua aturan karena  negara melindungi semuanya, bukan hanya melindungi atau memikirkan "orang-orang yang suaranya keras , silent majority nggak dipikirkan," kata Moeldoko.

Baca Juga: Habib Rizieq: PKS Berada di Samping Kita

"Semuanya harus merasakan aman nyaman ya. Untuk itu tugas negara harus menyelenggarakan situasi dengan sebaik-baiknya."

Melalui Front TV, Habib Rizieq menyatakan kesiapan untuk rekonsiliasi.

“Kita siap rekonsiliasi, siap damai, ahlan wasahlan. Tapi bebaskan para habaib dan aktivis kita. Bebaskan Ustaz Abu Bakar Baasyir, Habib Bahar bin Smith, Dr.Syahganda Nainggolan, Anton Permana, Bambang Nur Hidayat. Bebaskan para buruh mahasiswa pelajar yang penuhi ruang tahanan,” kata dia.

“Pemerintah inginnya apa dari umat dan habaib serta ulama. Mau bicara berjam-jam kita siap. Bukan monolog ya. Nanti kita dengarkan apa keinginan pemerintah dan apa keinginan umat.”

REKOMENDASI

TERKINI