3 Anak Terlantar di Tambora Berdusta, Ortu Janji Tak Lagi Suruh Mengemis

Kamis, 12 November 2020 | 13:57 WIB
3 Anak Terlantar di Tambora Berdusta, Ortu Janji Tak Lagi Suruh Mengemis
Tiga anak terlantar dari kiri RM (9), RR (10) dan N (5) saat ditemui di GOR Cengkareng, Jakarta. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -  Informasi penemuan tiga anak diduga korban ekspolitasi di kolong jembatan Pasar Pagi Asemka, Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat sempat menyedot perhatian publik. Bagaimana tidak, merujuk pada pengakuan si sulung RR (10), dia dan dua adiknya RM (9), dan N (5) disuruh untuk mengemis dan berbuat kriminal di jalan.

Bahkan, bocah itu mengaku dicekoki minuman keras dan mabuk dengan cara menghirup lem. Setelah pihak keluarga menjemput mereka di GOR Cengkareng, Rabu (11/11/2020) kemarin, informasi kekerasan terhadap mereka ternyata tidak benar.

Koordinator Petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Sudinsos, Jakarta Barat, Amirullah mengatakan, pihaknya sempat melakukan wawancara terhadap ketiga bocah tersebut. Kepada petugas, ketiganya mengungkapkan jika mereka kerap disuruh mengamen hingga mencuri.

"Selama di GOR, kami data dan identifikasi, dan menurut pengakuan pada saat di wawancara, yang bersangkutan diminta untuk mengemis, mengamen, bahkan sekali waktu diminta untuk mencuri," kata Amirullah kepada Suara.com, Kamis (12/11/2020).

Baca Juga: Terungkap! Pengakuan 3 Bocah Korban Ekspolitasi Ternyata Tidak Benar

Selanjutnya, pada Rabu (11/11/2020) kemarin, pihak keluarga menjemput RR dan kedua adiknya di GOR Cengkareng. Setelah diklarifikasi, ternyata pengakuan ketiganya adalah keterangan palsu.

Lokasi penemuan tiga bocah di bawah umur diduga korban ekspolitasi di kolong Jembatan Pasar Pagi Asemka, Roa Malaka, Jakarta Barat. (Suara.com/Arga)
Lokasi penemuan tiga bocah di bawah umur diduga korban ekspolitasi di kolong Jembatan Pasar Pagi Asemka, Roa Malaka, Jakarta Barat. (Suara.com/Arga)

"Bahwa pengakuan anak tersebut adalah tidak benar," tegas dia.

Menindaklanjuti hal tersebut, pihak P3S Sudinsos Jakarta Barat meminta keluarga membuat surat pernyataan. Isi surat tersebut berisi agar keluarga merawat dan menjaga ketiga anaknya.

"Pihak Keluarga dengan membuat surat pernyataan untuk merawat dan menjaga anaknya serta tidak mengulang atau meminta anak mengemis," jelas Amirullah.

Amirullah melanjutkan, RM dan N saat ini sudah berada di rumahnya di kawasan Kemayoran. Sementara, si sulung RR akan dirujuk menuju BRSAMPK Handayani, Bambu Apus Jakarta Timur karena membutuhkan perlindungan khusus.

Baca Juga: 3 Bocah Korban Eksploitasi di Pasar Asemka Kebingungan Saat Ditemukan

"Keluarga akhirnya mengambil dua anak tersebut dan saat ini sudah berada di pihak keluarga di Kemayoran. Satu anak RR usia 10 tahun, akan kami rujuk ke BRSA yang memerlukan perlindungan khusus di Handayani, Bambu Apus," tutup dia.

Sebelumnya, petugas menemukan tiga anak kecil dalam kondisi menangis di bawah kolong jembatan Pasar Pagi, Tambora, Jakarta Barat, Senin (9/11) pagi. Diduga, ketiganya merupakan korban kasus ekspolitasi anak.

Saat diperiksa petugas, ketiganya mengaku disuruh pelaku yang diduga masih remaja untuk mengemis dan berbuat kriminal di jalanan. Bahkan, anak-anak ini mengaku dicekoki minuman keras dan mabuk dengan cara menghirup lem. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI