Mantan Istri Sebut Donald Trump akan Terima Kekalahan dari Biden, Tapi...

Kamis, 12 November 2020 | 09:15 WIB
Mantan Istri Sebut Donald Trump akan Terima Kekalahan dari Biden, Tapi...
Gestur Donald Trump usai memberikan keterangan pers di Gedung Putih terkait penghitungan suara Pilpres AS 2020. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan istri Donald Trump berpendapat bahwa ia akan menerima kekalahan dari Joe Biden namun di sisi lain juga benci sebagai pecundang.

"Dia bukan pecundang yang baik," kata Ivana, istri pertama presiden Donald Trump dan ibu dari tiga anak tertuanya, disadur dari People.com.

"Dia tidak suka kalah, jadi dia akan bertarung dan bertarung dan bertarung." jelas Ivana.

Sementara beberapa Partai Republik menggemakan adanya kecurangan yang dihadapi Donald Trump, kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris diakui oleh mantan Presiden George W. Bush, Barack Obama, Bill Clinton dan Jimmy Carter.

Senator Mitt Romney, calon presiden dari Partai Republik 2012, juga menyampaikan ucapan selamat kepada capres dari Partai Demokrat tersebut.

Ivana (kiri) dan Melania Trump. (AFP)
Ivana (kiri) dan Melania Trump. (AFP)

Di seluruh dunia, Biden diberi selamat oleh para pemimpin seperti Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Namun, Donald Trump dan sekutunya mengatakan pemilihan belum berakhir dan ingin mengajukan tuntutan atas apa yang mereka alami.

"Kami hanya ingin prosesnya selesai," kata seorang mantan pejabat administrasi yang menjadi penasihat Trump. "Media tidak bisa mengadakan pemilu, rakyat yang melakukannya." tegasnya.

"Negara bagian harus mengesahkan (hasil mereka sebelum Desember)," kata pejabat tersebut yang tidak ingin diungkapkan identitasnya.

Baca Juga: Pasca Pilpres: Orang Indonesia Sangat Mengerti Posisi Orang AS Saat Ini

Menurut sebuah sumber yang dekat dengan salah satu putra Trump yakni Eric mengatakan jika kondisi di kubu capres partai Republik sedang banyak yang kesal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI