Suara.com - Pemerintah tetap percaya diri penyelenggaraan Pilkada 2020 akan berjalan aman dan sehat meski digelar di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu pemerintah menginginkan pesta demokrasi di sejumlah daerah tahun ini tidak perlu ditunda.
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Henri Subiakto, mengatakan pandemi ini justru momentum untuk negara beradaptasi mengubah musibah menjadi berkah.
"Ini adalah momentum yang baik. Walau kita dalam kondisi pandemi sebagai musibah, tetapi harus kita ubah musibah ini sebagai berkah atau anugerah," kata Henri dalam Webinar Pilkada 2020 di Youtube Berita Satu, seperti dikutip dari Suara.com, Kamis (12/11/2020).
"Tidak lalu seperti yang dituntut mengundurkan pilkada, tidak, kita tetap lakukan itu, dengan kreativitas bisa menjadi berkah," Henri menambahkan.
Baca Juga: Kepada Pengungsi, Kapolda Jateng Tekankan Pencegahan Klaster Covid-19
Henri menjelaskan, pandemi ini juga momentum bagi penyelenggaraan pemilihan umum agar semakin maju mengikuti perkembangan teknologi.
"Kita siapkan lima tahun ke depan, atau untuk Pilpres ke depan. Semua disiapkan berbasis digital. Saat ini test case-nya. Ke depan bisa e-voting, e-campaign, dan sebagainya," ucapnya.
Selain agenda politik, pandemi ini juga bisa dimanfaatkan oleh bidang lainnya untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
"Dulu kita aktivitas lebih banyak di dunia fisik, sekarang lebih banyak di dunia digital. Berbagai aspek kehidupan, tidak hanya politik, semua ke digital. Pendidikan, kesehatan, begitu pula dalam konteks politik,” pungkas Henri.
Henri juga meminta masyarakat agar aktif mencari informasi visi dan misi para pasangan calon (paslon) kepala daerah dan wakil kepala daerah melalui berbagai cara menyesuaikan pembatasan sosial karena setiap orang harus jaga jarak saat pandemi covid-19.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 JKT48 Merugi, Member dan Karyawan Terancam PHK