Suara.com - Menantu Presiden Turki, Berat Albayrak mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan. Menyadur Al Jazeera pada Rabu (11/11), pengunduran diri itu terjadi tiba-tiba dengan cara yang tidak biasa, melalui postingan Instagram.
Ada banyak kehebohan dan berita simpang siur yang beredar terkait pengunduran ini, terlebih selama ini sang menantu digadang-gadang sebagai pengganti Erdogan.
Albayrak mengumumkan pengunduran dirinya pada Minggu malam melalui postingan media sosial. Hal ini membuat heran banyak orang dan berusaha memahami, alasan dibalik keputusan tersebut.
Sehari sebelum postingan itu dimuat, Erdogan memecat gubernur Bank Setral Murat Uysal. Al Jazeera melaporkan bahwa Albayrak merasa diabaikan oleh Erdogan karena tak dilibatkan dalam pemecetan tersebut.
Baca Juga: Setelah Tiga Hari, Presiden Turki Akhirnya Ucapkan Selamat kepada Joe Biden
"Keputusan untuk memecat Uysal tampaknya telah mendorong Albayrak ke tepi tetapi ada masalah mendasar lainnya, juga," jelas sumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Akibat keputusan Albayrak, analis memperkirakan Turki telah menghabiskan sekitar USD 100 miliar cadangan devisa untuk mempertahankan mata uang tersebut.
Mata uang lira melemah dan memicu inflasi, yang saat ini mencapai hampir 12 persen. Situasi ini membuat marah banyak legislator Partai AK, menurut orang dalam partai.
"Ada banyak ketidaknyamanan di pesta tersebut karena inflasi tinggi adalah masalah utama yang dikeluhkan masyarakat dan Albayrak adalah fokus dari keluhan ini," tambah sumber itu.
Albayrak juga menghadapi sejumlah rival kelas berat di dalam pemerintahan, tidak terkecuali Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu dan Menteri Pertahanan Hulusi Akar, menurut Berk Esen, asisten profesor ilmu politik di Universitas Sabanci Istanbul.
Baca Juga: Kabar Duka: Gli Kucing Penjaga Hagia Sophia Meninggal, Walikota Turki Sedih
Ketika Soylu mengundurkan diri awal tahun ini, Erdogan menolaknya dan dia tetap di posnya hingga hari ini.
Pada hari Sabtu, penasihat presiden Bulent Arinc, seorang politisi veteran Partai AK, tampak mengkritik penanganan ekonomi dalam sebuah wawancara TV, yang memicu rumor perombakan kabinet.
"Albayrak pasti mengambil keputusan ini dengan tergesa-gesa yang berarti dia benar-benar stres atau semacam gangguan besar sedang terjadi di dalam pemerintahan dan dia tidak dapat mengambilnya,"" kata Esen