Suara.com - Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo memberikan pernyataan mengejutkan terkait pilpres yang dilangsungkan pekan lalu. Menyadur CNN pada Rabu (11/11), Pompeo menolak mengakui kemenangan Joe Biden.
Hal ini diungkapkan pada hari Selasa (10/11) ketika Pompeo ditanya oleh wartawan tentang sikapnya terkait transisi pemerintahan.
Secara mengejutkan ia mengatakan akan ada transisi mulus menuju pemerintahan Trump yang kedua. Hal ini langsung menuai tanggapan sinis dari deretan diplomat AS.
Seorang diplomat yang enggan membuka identitasnya berkata dirinya cukup kaget mendengar pernyataan Pompeo. Ia bahkan menuduh Pompeo merusak pekerjaan.
Baca Juga: Dukung Rencana Jokowi, Mike Pompeo: Kami Siap Gunakan Sarana Amerika
"Saya sakit. Berani-beraninya dia merusak pekerjaan kita."
Diplomat lain yang dihubungi CNN mengatakan Pompeo sebagai sosok yang menakutkan. "Bagaimana bisa dia serius? Ini sangat menakutkan."
Pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya telah menonton kelakar Pompeo tentang transisi terebut dan ia mengaku jijik melihat pernyataan itu.
"Untuk seseorang yang menciptakan kode etik dan lulusan West Point, dia membungkuk ke yang terendah dari yang rendah. Menenggelamkan warisannya, bahkan dengan semua pekerjaan dan diplomasi masa jabatannya."
Pada akhirnya, pernyataan Mike Pompeo hanya membuat kehebohan dan kebingungan dikalangan diplomat karena mereka tak tahu, hal apa yang harus disampaikan pada rekan-rekannya.
Baca Juga: Mike Pompeo Beri Bocoran ke Jokowi, Banyak Perusahaan AS Ingin Masuk ke RI
Di satu sisi Pompeo menyatakan jika Trump akan mendapatkan jabatan kedua, sedangkan di sisi lain mereka semua tahu bahwa itu adalah hal yang nyaris mustahil.
Pejabat tinggi Komite Urusan Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Pompeo "seharusnya tidak bermain-main dengan serangan tak berdasar dan berbahaya terhadap legitimasi pemilihan pekan lalu."
"Departemen Luar Negeri sekarang harus mulai mempersiapkan transisi Presiden terpilih Biden," ungkap Ketua Eliot Engel dari New York.