Balik ke Petamburan, Habib Rizieq Bisa Bikin Repot Rezim Jokowi, Jika...

Selasa, 10 November 2020 | 14:17 WIB
Balik ke Petamburan, Habib Rizieq Bisa Bikin Repot Rezim Jokowi, Jika...
Habib Rizieq Shihab (HRS) (tengah) tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepulangan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke tanah air berpeluang memperkuat barisan kelompok yang kontra dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Bahkan tidak dapat dipungkiri kalau kehadiran Rizieq dinilai bakal merepotkan pemerintah.

Direktur Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah Putra menganggap kepulangan Rizieq dari Arab Saudi itu merupakan momen yang biasa. Namun menurutnya, karena respons dari pemerintah yang seolah-olah Rizieq berseberangan itulah menjadikan kepulangannya menjadi sebuah momentum besar.

"Kepulangan HRS sebenarnya momentum biasa, menjadi polemik dan politis, karena pejabat publik terutama Menkopolhukam (Mahfud MD) menarasikan seolah-olah HRS (Habib Rizieq Shihab) kontra pemerintah, di sinilah polemik semakin menguat," kata Dedi saat dihubungi Suara.com, Selasa (10/11/2020).

Meski begitu, Dedi juga menganggap kalau kepulangan Rizieq bisa menjadi momen penting untuk memperkuat gerakan kontra pemerintah. Sebab, saat ini sejumlah kelompok kontra pemerintah tengah bekerja keras untuk mendapatkan dukungan, semisal Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dan Partai Masyumi yang baru dideklarasikan beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Fakta-fakta Pernikahan Najwa Shihab Putri Habib Rizieq

Tidak tertutup kemungkinan kalau kelompok tersebut juga bakal menggandeng Rizieq untuk membesarkan kekuatan. Ini yang dianggap Dedi bakal membuat pemerintah Jokowi kelimpungan.

"Jika elemen-elemen sipil ini merumuskan persatuan, konsolidasi dilakukan, bukan tidak mungkin akan merepotkan pemerintah, meskipun mereka berada di wilayah sipil," ujarnya.

Lebih lanjut, Dedi juga menilai kalau pemerintah mesti mewaspadai untuk menjaga stabilitas dan ketertiban umum. Ia berharap pemerintah tidak mengambil langkah yang berlebihan.

"Bukan sikap yang kontra produktif, alih-alih menarasikan jika HRS musuh, tentu itu berlebihan. Selama aktivitas HRS sesuai koridor hukum di negara ini, justru pemerintah harus menjamin kebebasannya."

Baca Juga: Sambut Habib Rizieq, Camelia Malik Rela Jalan Kaki 3 Km ke Bandara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI