Suara.com - Stafsus Milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan publik. Kali ini Stafsus Milenial Aminuddin Ma'ruf mengeluarkan surat perintah kepada Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri se-Indonesia.
Surat perintah tugas dengan kop surat Sekretariat Kabinet RI tersebut viral di media sosial hingga menimbulkan polemik.
Tak hanya polemik surat perintah tugas, sejumlah Stafsus Milenial Jokowi lainnya juga tercatat telah menorehkan kontroversi.
Berikut Suara.com merangkum blunder Stafsus Milenial Jokowi, Selasa (10/11/2020).
Baca Juga: Viral Polemik Surat Stafsus Milenial, Begini Respon Dema UIN Semarang
1. Aminuddin Ma'ruf
Sebuah surat perintah tugas berkop Sekretariat Kabinet RI yang dibuat oleh Stafsus Milenial Aminuddin Ma'ruf viral di media sosial.
Dalam surat tersebut, Aminuddin Ma'ruf memerintahkan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri se-Indonesia untuk menghadiri pertemuan khusus dengannya.
Pertemuan tersebut membahak terkait UU Omnibus Law Cipta Kerja yang digelar pada Jumat (6/11/2020).
Banyak pihak mempermasalahkan surat tersebut lantaran dinilai telah melanggar kewenangan tugas seorang stafsus.
Belakangan surat tersebut direvisi oleh warganet menggunakan coretan pena bertinta merah bak revisi skripsi mahasiswa. Surat perintah tersebut memiliki banyak kesalahan dalam penulisan.
Baca Juga: Viral Surat Stafsus Jokowi Perintah Presiden Mahasiswa Kumpul di Istana
2. Adamas Belva Syah Devara
Kala masih menjadi Stafsus Milenial, Adamas Belva Syah Devara, Ruangguru menjadi salah satu mitra pemerintah di program kartu Prakerja.
Dia mendapatkan kecaman dari publik karena dituding memanfaatkan jabatannya untuk memuluskan perusahaan miliknya menjadi mitra resmi pementah di salah satu program unggulan Jokowi itu.
Belva memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai seorang Stafsus Milenial Jokowi.
3. Billy Mambrasar
Stafsus Milenial Gracia Billy Mambrasar juga sempat menjadi sorotan publik usai membuat cuitan mengenai 'kubu sebelah megap-megap'.
"Setelah membahas tentang Pancasila (yang bikin kubu sebelah megap-megap), lalu kerja mendesain Kartu Prakerja di Jakarta, lalu saya ke Pulau Damai penuh keberagaman: Bali! Untuk mengisi materi co-working space, mendorong bertambahnya jumlah enterpreneur muda untuk pengurangan pengangguran dan angka kemiskinan," ujar Billy.
Cuitan Billy tersebut sempat viral hingga muncul tagar #StafsusRasaBuzzeRp yang menjadi trending topic di Twitter.
Tak hanya itu, Billy juga kembali menjadi sorotan usai menulis biodata menyamakan jabatannya sebagai Stafsus Milenial Jokowi setingkat dengan menteri.
Biodata tersebut ditulis dalam laman LinkedIn miliknya. Pada kolom 'Pengalaman', ia menuliskan jabatannya saat ini sebagai Staf Khusus dan Penasihat Presiden Republik Indonesia.
Billy menuliskan dirinya menjadi satu dari 14 orang yang diangkat menjadi Staf Khusus Presiden RI. Ia mengklaim posisinya setingkat dengan menteri.
4. Andi Taufan Garuda Putra
Stafsus Milenial selanjutnya yang turut menjadi kontroversi adalah Andi Taufan Garuda Putra. Ia mengeluarkan surat kepada camat untuk mengajak bekerja sama dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19.
Dalam surat tersebut, Andi mencantumkan perusanaan miliknya PT Amartha Mikro Fintek sebagai perusahaan yang telah bekerjasama dalam program tersebut.
Sejumlah politisi hingga pengamat mengecam surat keluaran Stafsus Milenial tersebut.
Surat tersebut juga viral di media sosial. Banyak warganet merevisi surat tersebut yang dinilai banyak memiliki kesalahan.
5. Angkie Yudistia
Stafsus Milenial Angkie Yudistia mengunggah informasi palsu atau hoaks terkait cara sederhana mendeteksi virus corona selama 10 detik dengan tarik napas.
Informasi tersebut dibagikannya melalui akun Instagram pribadi miliknya @angkie.yudistia.
Warganet memberikan teguran terhadap Angkie bahwa unggahan tersebut tidak benar. Setelah mendapatkan teguran, Angkie menghapus unggahan tersebut dan menyampaikan permohonan maaf.