Bagaimana Cara Membuat Generasi Muda Paham Sejarah, Ini Kata Mensos

Selasa, 10 November 2020 | 08:10 WIB
Bagaimana Cara Membuat Generasi Muda Paham Sejarah, Ini Kata Mensos
Mensos, Juliari Batubara. (Dok : Kemensos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemajuan teknologi komunikasi membuat generasi muda dengan mudah terpapar informasi, tidak hanya konten positif namun juga negatif. Konten negatif berpotensi memuat nilai yang bertentangan dengan nilai luhur bangsa.

“Dibutuhkan suatu referensi yang utuh dan komprehensif tentang sejarah kita di masa lalu. Mungkin perlu disusun suatu buku yang memuat sejarah bangsa secara lengkap. Referensi yang utuh bisa menjadi pegangan untuk berbagai generasi,” kata Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara, saat menjadi narasumber Webinar Kepahlawanan yang digelar Kemensos di Jakarta, Senin (9/11/2020).

Menurut Juliari, tantangan terbesar dalam peringatan Hari Pahlawan (Harwan) adalah terkikisnya pemahaman generasi masa kini terhadap sejarah perjuangan bangsa. Hal ini dinilai mengkhawatirkan, sebab berpotensi membentuk sikap tidak peduli generasi muda terhadap sejarah dan nilai-nilai kepahlawanan.

Tantangan lain adalah pada kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kontinental. Hal ini membuat pemahaman satu kelompok masyarakat di satu pulau kurang lengkap terhadap sejarah kepahlawanan di kawasan lain.

Baca Juga: Kemensos Berkomitmen Wujudkan Kesejahteraan bagi Penyandang Disabilitas

Pandangan Juliari tersebut disetujui sejarahwan muda, Asep Kambali, yang juga menjadi narasumber. Menurut dia, makin banyak generasi muda yang makin tidak mengenal sejarah dan jasa para pahlawannya.

“Makin kenal dengan orangtua kita, kita semakin sayang. Semakin kita tahu banyak tentang sejarah bangsa kita, yang didirikan dengan daerah dan air mata, semakin kenal dan cinta kita dengan bangsa ini,” kata Asep.

Eropa dan Amerika dinilai sangat perduli dengan sejarahnya. Hal ini terbukti dari berbagai gedung masa lalu yang masih terawat dengan baik.

“Ini membuktikan sejarah menjadi keseharian mereka. Maka harus ada sosialisasi yang kontinu terhadap sejarah bangsa ini. Tak kenal maka tak sayang,” tambahnya.

Webinar Kepahlawanan merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan pra Peringatan Hari Pahlawan 2020. Webinar akan disiarkan melalui Zoom + Youtube untuk dapat disaksikan oleh masyarakat sekaligus berinteraksi dengan nara sumber dan menyediakan hadiah menarik untuk penanya webinar di setiap jamnya.

Baca Juga: Jelang Hari Pahlawan, Kemensos Tingkatkan Koordinasi dengan Berbagai Pihak

Webinar menampilkan narasumber yang inspiratif dari berbagai kalangan, baik artis/public figure maupun masyarakat lainnya. Kegiatan ini merupakan bentuk respons panitia yang mendesain acara, dengan lebih banyak menggunakan platform daring, dengan tagline “Semarak Hari Pahlawan”.

Pra event akan diisi dengan berbagai lomba, yaitu Lomba Foto Pahlawan, Lomba Kreatif Foto Pahlawan, dan Lomba Busana Mirip Pahlawan. Pada waktu event, dilakukan siaran langsung pelaksanaan Peringatan Harwan.

Peringatan Harwan 2020 mengambil tema “Pahlawanku Sepanjang Masa”. Nantinya, Presiden Joko Widodo akan bertindak sebagai inspektur upacara dalam acara Peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta, 10 November.

Turut hadir dalam kesempatan itu, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dan didampingi Mensos, dan pejabat terkait. Dalam acara itu, juga dilakukan hening cipta selama 60 detik dengan membunyikan sirine.

Di tempat berbeda, dilakukan acara tabur bunga di laut yang dipimpin Ketua DPR RI Puan Maharani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI