Suara.com - Habib Rizieq dijadwalkan akan tiba di Indonesia hari ini, Selasa (10/11/2020) sekira pukul 9.00 WIB melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Menanggapi hal itu, Politikus Partai Gelora, Fahri Hamzah, menyinggung para pemimpin negara yang terkesan tidak senang melihat kepulangannya.
Fahri Hamzah mempertanyakan, apa alasan yang menghalangi pemimpin negara tersebut untuk hanya sekadar mengucapkan selamat datang kepada Imam Besar FPI ini.
Padahal kepulangan Habib Rizieq sendiri disambut dan dinanti-nantikan publik.
Baca Juga: Sambut Kepulangan Habib Rizieq, Jalan Petamburan akan Ditutup Hari Ini
Dengan kata lain, masyarakat saja ikut menyambut hangat kepulangannya, kenapa pemerintah justru mengesankan sebaliknya.
"Ada seorang tokoh, diakui atau tidak, ia disambut kedatangannya. Perpisahannya mengharukan dan pertemuannya dinantikan. Mengapa pemimpin negara tidak ikut pada perasaan sukacita bangsa?" kata Fahri lewat jejaring Twitter miliknya, Senin (9/11/2020) malam.
"Apa yang menghalanginya mengucapkan selamat datang kembali ke tanah air?" lanjutnya.
Untuk diketahui, sejumlah acara sudah menanti Habib Rizieq di Jakarta dan Bogor usai dirinya tiba di Indonesia.
Dalam pengumuman kepulangannya yang disiarkan di kanal YouTube Front TV, Habib Rizieq menyampaikan beberapa hal terkait kepulangannya ke Tanah Air.
Baca Juga: Akan Tiba Pagi Ini, Pendukung Habib Rizieq Mulai Berdatangan ke Bandara
Selain menemui gurunya, Habib Rizieq juga akan menikahkan putrinya Syarifah Najwa Shihab.
Kendati begitu, Habib Rizieq akan berada di kediamannya terlebih dahulu selama dua sampai tiga hari untuk istirahat.
Sementara itu, Menkopolhukam Mahfud MD juga pernah angkat bicara terkait kepulangan sosok Imam Besar FPI ini.
Dalam tayangan kanal YouTube Cokro TV, Rabu (4/11/2020), dia mengatakan pemerintah tidak pernah membahas kepulangan Habib Rizieq.
Dengan tegas, Mahfud MD bahkan mengatakan sosok Habib Rizieq bukan orang suci yang harus disambut heboh.
"Rizieq Shihab itu bukan Khomeini, orang suci yang akan disambut. Kalau Rizieq Shihab kan pengikutnya gak banyak jugam kalau dibandingkan umat Islam pada umumnya. Kita gak khawatir juga," ujar Mahfud MD.