Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan tahun 2025 seluruh bidang tanah di Indonesia, termasuk tanah rumah ibadah, harus sudah bersertifikat.
Sehingga, kata Jokowi, tak ada lagi orang yang memiliki tanah tanpa sertifikat.
"Target kita di 2025, seluruh bidang tanah harus sudah bersertifikat. Insya Allah (semua yang memiliki tanah) sudah bersertifikat. Nggak ada lagi orang punya tanah tapi nggak punya sertifikat. Harus, 2025. Termasuk sertifikat untuk tempat ibadah. Semuanya harus. Untuk masjid, gereja, pura, semuanya sudah harus bersertifikat," ujar Jokowi dalam penyerahan sertifikat tanah di Istana Negara, Senin (9/11/2020).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan alasan percepatan penerbitan sertifikat kepada masyarakat, karena dirinya kerap kali menerima keluhan dari masyarakat mengenai banyaknya bidang tanah yang belum bersertifikat.
Hal itu menyebabkan terjadinya banyak sengketa lahan.
"Saya kan hampir setiap minggu, setiap dua hari saya masuk kampung, masuk desa, keluhan yang masuk ke saya adalah, banyak tanah yang belum bersertifikat. Sehingga di lapangan banyak sengketa tanah," tutur dia.

Selain itu, Jokowi mengaku banyak mendapat laporan bahwa dahulu warga merasa enggan untuk mengurus sertifikat tanah.
Ini lantaran prosedurnya yang rumit, berbelit, dan membutuhkan waktu yang sangat lama.
"Nggak usah ngomong ke saya, saya mengalami sendiri mengurus juga lama banget. Saya pernah mengalami sendiri. Jadi enggak usah diceritakan pun saya sudah tahu," ucap Jokowi.
Baca Juga: Rocky Gerung Minta Jokowi Beri Pidato Kepulangan Rizieq, Ini Reaksi Istana
Karena itu, Kepala Negara menginstruksikan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil untuk mencari cara mempermudah prosedur pengurusan sertifikat hak atas tanah. Sekaligus mempercepat penerbitan sertifikat-sertifikat tersebut.