Suara.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin belum mengucapkan selamat pada Joe Biden. Menyadur Channel News Asia, Senin (09/11) Putin masih menunggu hasil resmi sebelum memberikan komentar tentang hasil pilpres AS.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pihaknya sedang menunggu hasil penghitungan resmi. Ia juga berulang kali menegaskan Rusia siap bekerja dengan AS, terlepas siapa yang presiden.
Hubungan Rusia dan Amerika menjadi sangat hambar sejak tahun 2014. Saat itu Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina dan Biden menjadi wakil presiden di bawah kepemimpinan Barack Obama.
Meskipun Vladimir Putin masih bungkam, Joe Biden sudah panen ucapan selamat dari pemimpin dunia lainnya seperti Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Baca Juga: Joe Biden: Politisi Berpengalaman Hampir Setengah Abad
"Kami adalah teman dekat, mitra, dan sekutu. Kami berbagi hubungan yang unik di panggung dunia. Saya sangat menantikan untuk bekerja sama dan membangunnya bersama Anda berdua," tulis Justin Trudeau di akun Twitternya.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga tak mau ketinggalan kesempatan untuk mengucapkan selamat pada Joe Biden dan wakilnya, Kamala Harris.
"AS adalah sekutu terpenting kami dan saya berharap dapat bekerja sama erat dalam prioritas bersama kami, mulai dari perubahan iklim hingga perdagangan dan keamanan," kata Johnson dalam sebuah pernyataan dikutip dari NBC News.
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengucapkan hal senada kepada Joe Biden.
"Amerika telah memilih Presiden mereka. Selamat @JoeBiden dan @KamalaHarris! Banyak yang harus kita lakukan untuk mengatasi tantangan hari ini. Mari bekerja bersama!" cuit Macron.
Baca Juga: Ini Kisah Chevrolet Corvette yang Ikut Sukseskan Kampanye Joe Biden
Angela Merkel, Kanselir Jerman, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Twitter, bahwa rakyat Amerika Serikat telah membuat keputusan mereka.
"Saya berharap dapat bekerja dengan Presiden Biden," katanya. "Persahabatan transatlantik kita sangat diperlukan jika kita harus menghadapi tantangan utama di zaman kita."
Michael Higgins, presiden Irlandia, mencatat pencapaian bersejarah Kamala Harris sebagai wanita pertama dan wanita pertama kulit berwarna yang terpilih sebagai wakil presiden.
"Ikatan antara rakyat Irlandia dan Amerika Serikat dekat dan kuat, dan saya berharap negara kita bekerja sama untuk membangun kembali kepercayaan yang sangat dibutuhkan dalam metode dan institusi solidaritas dan kerjasama nasional dan internasional," kata Higgins dalam sebuah pernyataan.