Suara.com - Jepang secara resmi mengumumkan Putra Mahkota Akishino sebagai pewaris tahta kekaisaran. Menyadur CNN, Senin (09/11) Pangeran Akishino adalah adik laki-laki Kaisar Naruhito.
Upacara peresmian ini berlangsung di Istana Kekaisaran Tokyo dan disaksikan oleh kaisar, permaisuri, anggota keluarga kerajaan juga PM Jepang, Yoshihide Suga dan perwakilan dari kedutaan asing.
Pangeran Akishino mengucap janjinya sebagai Putra Mahkota di hadapan saksi yang hadir dengan protokoler kesehatan ketat dan mengenakan masker.
"Saya sangat merenungkan tanggung jawab Putra Mahkota dan akan melaksanakan tugas saya," kata Pangeran Akishino.
Baca Juga: Gara-gara Virus Corona Covid-19, Kaisar Jepang Batal Rayakan Ulang Tahun
Upacara ini berisi ritual penyerahan pedang penjaga dari Kaisar Naruhito pada Pangeran Akishino sebagai simbol penerus tahta berikutnya.
Mulanya, upacara ini dijadwalkan pada bulan April tapi terpaksa ditunda karena pandemi virus corona. Kini upacara ini diadakan dengan banyak ritual yang di sederhanakan terkait dengan pandemi.
Sebelumnya, Kaisar Emeritus Akihito turun tahta karena alasan kesehatan. Ia menjalani serangkaian operasi jantung dan mengidap kanker prostat. Naruhito lantas diangkat menjadi Kaisar Jepang untuk melanjutkan ayahnya.
Sayangnya, Kaisar Naruhito tak memiliki putra sebagai penerus tahta. Ia hanya memiliki seorang putri bernama Aiko yang kini berumur 18 tahun.
Berdasarkan hukum Jepang, hanya anak laki-laki yang bisa jadi penerus tahta kerajaan dan Putri Aiko tak memenuhi syarat.
Baca Juga: Takut Wabah Corona, Perayaan HUT Kaisar Jepang Batal
Pangeran Akishino kini menduduki urutan pertama sebagai penerus monarki. Anaknya yang bernama Hisahito dan pamannya sendiri, Pangeran Hitachi masing-masing berada di urutan 2 dan 3.
Pada tahun 2018, Kekaisaran Jepang menjadi sorotan dunia karena salah satu putri kerajaan mereka, Putri Ayako menikah dengan warga biasa dan melepas gelar bangsawannya.
Meskipun Putri Ayako tak lagi berstatus anggota kerajaan tapi ia masih bekerja di Kekaisaran Jepang mengingat mengecilnya jumlah keluarga Kerajaan Jepang dari tahun ke tahun.