Suara.com - Luis Arce resmi dilantik sebagai presiden baru Bolivia pada hari Minggu (8/11), setelah memenangkan pemilihan melawan saingannya Carlos Mesa.
"Kami memulai era baru dalam sejarah kami dan kami ingin melakukannya dengan pemerintahan yang melibatkan semua orang, tanpa diskriminasi dalam bentuk apapun," kata Luis Arce disadur dari Anadolu Agency.
"Pemerintah kami akan berusaha untuk membangun kembali negara kami dalam kesatuan untuk hidup dalam damai," tambah pemimpin partai Gerakan untuk Sosialisme (MAS).
Pimpinan partai bentukan Evo Morales tersebut memberikan sambutan setelah dilantik oleh Wakil Presiden David Choquehuanca yang juga baru terpilih.
Dalam pidatonya, Arce juga mengkritisi pemerintahan sementara yang dipegang Jeanine Anez yang dituding menginjak-injak demokrasi bahkan menyebabkan kematian di negara tersebut.
Beberapa jam sebelum menjabat, Luis berbicara dan mengucapkan selamat kepada Joe Biden dan berharap negaranya dapat meningkatkan hubungan dengan AS.
"Dengan pemerintahan baru, kami berharap dapat meningkatkan hubungan yang diterjemahkan ke dalam kesejahteraan rakyat kami," tulis Arce di akun Twitter-nya.
Upacara tersebut diadakan di ibu kota administratif Bolivia La Paz dan dihadiri oleh para pemimpin dari wilayah tersebut dan di seluruh dunia, termasuk Raja Felipe VI dari Spanyol dan presiden Paraguay, Argentina, dan Kolombia.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro semula dijadwalkan hadir tetapi membatalkan pada menit terakhir dan mengirimkan Menteri Luar Negeri, Jorge Arreaza.
Baca Juga: Pantas Saja Messi Ngamuk, Alat Vital Ibunya Disebut-sebut
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif serta pejabat senior dari Chili juga hadir pada upacara tersebut.