Nekat Berkerumun, Buruh: Kami Aksi untuk Menyambung Nyawa yang Penuh Risiko

Senin, 09 November 2020 | 14:03 WIB
Nekat Berkerumun, Buruh: Kami Aksi untuk Menyambung Nyawa yang Penuh Risiko
Penampakan buruh KSPI saat berujuk rasa tolak UU Omninbus Law Cipta Kerja di depan DPR RI. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Massa yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang menggelar aksi demo di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (9/11/2020) menyinggung soal protokol kesehatan Covid-19. Mereka nekat turun ke jalan berkerumun bertaruh nyawa agar UU Omnibus Law Cipta Kerja dibatalkan.

Sekjen FSPMI KSPI, Riden Hatam Azis, mengatakan, bahwa massa buruh yang berdemo semua sadar terkait protokol kesehatan dan ancaman terpapar virus Corona. Namun, mereka mengaku rela turun bertaruh nyawa demi kepentingan buruh ke depannya.

"Itulah mengapa kami juga mengatakan bahwa, menyambung nyawa ya. Kami menyambung nyawa para buruh ini ya, risikonya sangat luar biasa," kata Riden di lokasi.

Ia pun menyindir balik bagi pihak yang meminta pendemo untuk taat terhadap protokol. Menurutnya, jika tak mau pendemo berkumpul dan berkerumun di masa pandemi, pemerintah dan DPR diminta tak mengeluarkan kebijakan yang menimbulkan keresahan seperti UU Ciptaker.

Baca Juga: Geruduk DPR, Buruh Tantang Demokrat dan PKS Legislative Review UU Ciptaker

"Maka janganlah mengambil keputusan, janganlah mengambil kebijakan-kebijakan yang tidak, atau yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Hanya itu saja," katanya.

Hingga berita ini ditulis aksi buruh masih berlangsung. Orasi demi orasi terus disampaikan perwakilan massa mendesak UU Omnibus Law Cipta Kerja dibatalkan.

Terpantau massa berjumlah ratusan yang mulai berkumpul dan berdatangan di depan Gedung DPR RI. Mereka datang dengan berbagai kendaraan dari mulai mobil bus hingga kendaraan roda dua.

Sementara arus lalu lintas di depan Gedung DPR RI yakni Jalan Gatot Subroto mengarah ke Slipi masih tampak dibuka. Kendaraan yang melintas agak sedikit tersendat.

Aksi tolak UU omnibus law UU Cipta Kerja dijaga ribuan personel gabungan dari unsur TNI, Polri dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.

Baca Juga: Desak SE Menaker Dicabut, KSPI: Jangan Tunggu Perlawanan Saat Masa Habibie

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus sebelumnya mengimbau massa buruh yang berujuk rasa di depan gedung DPR untuk tertib dalam menyampaikan aspirasinya.

Yusri juga meminta pada massa aksi untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan terhadap penyebaran pandemi Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI