Memaksakan Khilafah, Maruf: Kepada Mereka, Kita Harus Terus Menyadarkan

Siswanto Suara.Com
Senin, 09 November 2020 | 12:31 WIB
Memaksakan Khilafah, Maruf: Kepada Mereka, Kita Harus Terus Menyadarkan
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin [Biro Pers Istana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Maruf Amin meminta seluruh masyarakat, khususnya umat Islam moderat, untuk terus menyadarkan kelompok-kelompok yang ingin menerapkan sistem khilafah di Indonesia.

"Kita harus terus memberikan pengertian-pengertian yang sewajarnya, artinya menyadarkan mereka tentang apa yang sudah dibuat oleh para pendiri bangsa ini, oleh ulama kita terdahulu," kata Ma’ruf Amin dalam keterangan video yang diterima di Jakarta, Senin (9/11/2020).

Sistem pemerintahan di Indonesia, termasuk Pancasila dan Undang-undang Dasar (UUD) 1945 merupakan hasil kesepakatan dari para pendiri bangsa, sehingga siapa pun yang ingin mengubahnya harus siap menghadapi konsekuensi.

"Kepada mereka, kita harus terus menyadarkan. Kalau tidak, ya mereka silakan berhadapan sendiri dengan sistem kenegaraan yang sudah ada. Konsekuensinya dia akan menerima akibat yang dianggap merusak sistem kenegaraan," kata Maruf.

Baca Juga: Ustaz Felix Siauw Bandingkan Khilafah dan Pancasila, Mana Lebih Toleran?

Maruf menyebut kelompok yang ingin memasukkan khilafah ke Indonesia adalah orang yang salah memahami tentang sistem pemerintahan dalam ajaran Islam. Seharusnya, khilafah dipahami sebagai sesuatu yang islami.

"Jadi, mereka menganggap bahwa Islam itu khilafah. Padahal, mestinya khilafah itu Islami, tapi tidak berarti Islami itu khilafah sebab bisa saja kerajaan, keamiran, bisa Republik," tuturnya.

Meskipun khilafah itu bersifat Islami, kata Maruf, tidak ada negara-negara Islam yang menerapkan sistem tersebut dalam pemerintahan mereka.

"Bahkan sekarang khilafah nggak ada, ISIS saja yang khilafah itu. Ya karena nggak ada negara yang normal itu menggunakan sistem khilafah, nggak ada. Ada yang tidak normal, ya ISIS itu," tutur Maruf.

Selain kesalahpahaman tentang khilafah, yang membuat kelompok tertentu ingin memasukkan sistem tersebut ke dalam negeri, Maruf juga menegaskan bahwa sistem pemerintahan di Indonesia tidak dapat diganti-ganti karena itu merupakan kesepakatan mengikat dari para pendiri bangsa, termasuk para ulama.

Baca Juga: Bukan Mainkan Isu PKI, Ustaz Hilmi: Buzzer Biasanya Komen HTI dan Khilafah

"Walaupun negara ini majemuk dari segi agama terutama, juga dari segi etnis; tapi bisa berhasil membuat satu kesepakatan tentang dasar negara yaitu Pancasila dan UUD 1945; dan menyepakati negara sebagai bentuk kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.  [Antara]

REKOMENDASI

TERKINI