Suara.com - Karir politik Joe Biden memang terbilang panjang. Tahun 1980-an ia pernah mencalonkan diri jadi cawapres. Simak kembali perjalanannya hidupnya yang juga diwarnai tragedi.Setelah perhitungan suara yang berlangsung hingga Sabtu (07/11), Joe Biden dari Partai Demokrat Amerika Serikat berhasil meraih suara mayoritas pada pemilihan umum AS 2020, melawan calon petahana dari Partai Republik, Donald Trump.
Bila nantinya resmi dilantik, Biden akan menjadi presiden tertua di Amerika Serikat karena pada saat inagurasi ia akan berusia 78 tahun.
Berikut perjalanan karir politik Biden dan perjuangannya menghadapi sejumlah tragedi yang menimpa kehidupan keluarganya.
Joe Biden punya pengalaman panjang di panggung politik Amerika Serikat dan mengatakan bersedia memimpin negara itu melewati masa-masa tidak menentu seperti saat ini.
Wabah corona, krisis kesehatan dan ancaman krisis ekonomi adalah sejumlah masalah yang tengah dihadapi AS. Dan menurut Biden, presiden saat ini yaitu Donald Trump sangat lamban dalam mengatasi berbagai persoalan.
Karir politik Biden memang panjang. Ia telah menjadi senator untuk negara bagian Delaware sejak tahun 1972 selama enam kali masa jabatan.
Ia juga pernah menjabat sebagai wakil presiden dari tahun 2009 hingga 2017 selama pemerintahan Barrack Obama. Saat inilah Biden secara vokal mendukung kesetaraan pernikahan bagi individu LGBTQ. Ia juga mengungkapkan dukungan awal terhadap Undang-Undang Kesetaraan.
Namun Biden pernah dikritik pada awal karirnya karena memihak kaum segregasionis dalam masalah integrasi rasial di sekolah-sekolah.
Sebagai politisi ambisius, dia ingin menjadi calon presiden dari Partai Demokrat sebanyak tiga kali. Tahun 1988 ia terpaksa mundur dari pencalonan setelah mengaku menjiplak pidato pemimpin Partai Buruh Inggris, Neil Kinnock.
Pada tahun 2008 ia bersaing dengan Hillary Clinton dan akhirnya menjadi pemenang sebagai wakil presiden mendampingi Barack Obama.